Mesir Turun Tangan Bantu 7 Ribu WNA Evakuasi dari Gaza di Tengah Pertempuran

Mesir memfasilitasi evakuasi ratusan WNA dari Gaza melalui perbatasan Rafah, tetapi situasi keamanan membuat evakuasi WNI sulit dilaksanakan

Mesir Turun Tangan Bantu 7 Ribu WNA Evakuasi dari Gaza di Tengah Pertempuran
Gelombang pengungsi di Jalur Gaza.

Cydem.co.id' Jakarta - Mesir telah berjanji untuk memfasilitasi evakuasi sekitar 7.000 warga negara asing (WNA) dan warga berkewarganegaraan ganda dari wilayah konflik Gaza, Palestina. Pengumuman ini datang saat pertempuran terus berkecamuk di Gaza, memaksa komunitas internasional untuk mencari cara untuk menyelamatkan warganya yang terjebak di tengah konflik yang memburuk.

Dalam pertemuan diplomatik, asisten Menteri Luar Negeri Mesir, Ismail Khairat, menyatakan bahwa Mesir siap untuk "memfasilitasi penerimaan dan evakuasi WNA dari Gaza melalui perbatasan Rafah." Meskipun rincian waktu pelaksanaan masih belum diungkapkan, sekitar 596 WNA dari 15 negara, termasuk Amerika Serikat, Meksiko, dan Korea Selatan, telah disebutkan akan dievakuasi dari Gaza melalui Rafah.

Namun, evakuasi warga negara Indonesia (WNI) terhambat oleh situasi keamanan yang memburuk. Dari 10 WNI yang berada di Gaza, tiga di antaranya adalah relawan MER-C yang memilih tinggal untuk membantu di Rumah Sakit Indonesia di Gaza. Evakuasi mereka menjadi lebih sulit karena pertempuran terus berlangsung di sekitar tempat tinggal mereka di Kota Gaza dan Gaza Selatan.

"Pintu perbatasan Rafah sudah dibuka secara terbatas. Kendala saat ini adalah lokasi tempat tinggal para WNI masih menjadi tempat pertempuran, sehingga evakuasi aman belum dapat dilakukan," kata Judha Nugraha, Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Mesir menyatakan kesiapannya untuk memberikan bantuan kepada WNA yang terjebak di tengah konflik tersebut. Evakuasi besar-besaran ini mencerminkan upaya internasional untuk menyelamatkan warga sipil dari dampak konflik yang semakin meruncing di Gaza.