Dibalik Viral Isu Ganti Kurikulum, Kemendikbud Ungkap Suksesnya Merdeka Belajar

Kemendikbudristek mengungkapkan Kurikulum Merdeka akan menjadi standar nasional pada tahun ini

Dibalik Viral Isu Ganti Kurikulum, Kemendikbud Ungkap Suksesnya Merdeka Belajar
Isu ganti kurikulum mencuat setelah adanya pertanyaan di media sosial

Cydem.co.id' Jakarta - Sebuah terobosan besar terungkap dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Kurikulum Merdeka Belajar, setelah 3 tahun penerapan, akhirnya siap menjadi kurikulum nasional pada tahun ini. Meskipun hanya 27 persen satuan pendidikan yang belum menerapkannya, dampak positifnya telah terlihat jelas.

Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek, Anindito Aditomo, memberikan pencerahan mengenai capaian luar biasa yang telah dicapai melalui Kurikulum Merdeka Belajar. Dalam Peluncuran Rapor Pendidikan 2024, Anindito menyoroti peningkatan signifikan dalam literasi dan numerasi siswa sejak penerapan kurikulum tersebut.

Dari data yang dipaparkan, terlihat bahwa sekolah yang menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar mengalami lonjakan nilai indeks capaian literasi secara dramatis. Mulai dari 2,68 pada Kurikulum 2013 hingga mencapai 7,15 untuk sekolah yang sudah menerapkannya sejak 2021. Peningkatan serupa juga terjadi di tingkat SMA dan sederajat.

Namun, sebelumnya muncul kekhawatiran di kalangan warganet terkait kestabilan kurikulum. Tetapi Anindito menjelaskan bahwa proses penerapan telah dimulai sejak 2020, dengan penyusunan prototipe dan penerapan awal di ribuan sekolah di seluruh Indonesia pada tahun berikutnya.

Kurikulum Merdeka Belajar sendiri merupakan hasil evaluasi dari Kurikulum 2013, yang diluncurkan oleh mantan Mendikbudristek, Nadiem Makarim, pada Februari 2022. Nadiem percaya bahwa kurikulum ini adalah langkah maju untuk mengejar ketertinggalan pendidikan di tengah pandemi Covid-19. Dengan fleksibilitas yang ditawarkannya, siswa kini memiliki kebebasan untuk memilih mata pelajaran yang sesuai dengan minat mereka, bahkan memungkinkan guru untuk menyesuaikan kurikulum dengan perkembangan murid secara individual.

Dengan segala kesuksesan yang telah dicapai, pengumuman Kemendikbudristek tentang penetapan Kurikulum Merdeka sebagai kurikulum nasional tahun ini telah menjadi berita yang sangat dinantikan. Ini bukan hanya tentang perubahan kurikulum, tetapi tentang revolusi dalam pendidikan yang menawarkan lebih banyak kebebasan dan kesempatan bagi semua pihak yang terlibat dalam proses pembelajaran.