Jokowi Minta Jangan Terus Dicecar Soal Kenaikan Harga Beras, Ajak Masyarakat Cek di Lapangan

Pemerintah berkomitmen menghadapi kenaikan harga beras dengan langkah konkret

Jokowi Minta Jangan Terus Dicecar Soal Kenaikan Harga Beras, Ajak Masyarakat Cek di Lapangan
Jokowi meminta media tak terus mencecarnya dengan pertanyaan soal kenaikan harga beras. Ia minta media cek langsung ke lapangan.

Cydem.co.id' Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meminta agar media dan masyarakat tidak terus memberondongnya dengan pertanyaan mengenai kenaikan harga beras. Dalam pernyataannya di Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada Senin (4/3), Jokowi mengajak semua pihak untuk melakukan pengecekan langsung di lapangan.

"Tolong jangan terus ditanyakan ke saya, cek di lapangan sendiri, berbondong-bondong ke sana ya," ujar Jokowi, seraya meminta masyarakat untuk memeriksa kondisi dan harga beras di sejumlah pasar induk seperti Cipinang, Johor, dan Karawang.

Meskipun menyadari fluktuasi harga beras setiap hari, Jokowi menegaskan agar pertanyaan terkait hal ini tidak terus-menerus diajukan padanya. Ia juga mengingatkan bahwa penurunan harga beras harus memperhatikan kesejahteraan para petani dan tidak boleh terlalu drastis.

Presiden juga memberikan informasi bahwa harga gabah telah turun di lapangan dan memastikan penurunan harga beras di beberapa wilayah. Ia menyatakan bahwa kondisi persediaan beras di Indonesia masih aman, terutama dengan harapan panen raya dalam sebulan ke depan.

Jokowi mengajak semua pihak untuk melakukan pengecekan langsung di lapangan, terutama di berbagai provinsi, untuk mendapatkan gambaran penuh mengenai situasi harga beras di seluruh Tanah Air.

Harga beras mencapai puncaknya menjelang akhir masa pemerintahan Jokowi, mencapai Rp18 ribu per kg menurut data Ikatan Pedagang Pasar Indonesia. Faktor-faktor seperti fenomena El Nino dan bantuan sosial dari pemerintah dianggap sebagai pemicu kenaikan harga beras.

Sebagai upaya menekan lonjakan permintaan, pemerintah mengumumkan penyaluran bantuan sosial berupa 10 kg beras kepada 21,35 juta rakyat miskin pada Maret 2024.