Jokowi Ungkap Alasan Kemacetan: Pembelian Kendaraan Pribadi Tinggi, Pemerintah Dorong Revolusi Transportasi Massal

Data Korlantas Polri mencatat total populasi kendaraan di dalam negeri mencapai 159,6 juta unit

Jokowi Ungkap Alasan Kemacetan: Pembelian Kendaraan Pribadi Tinggi, Pemerintah Dorong Revolusi Transportasi Massal
Jokowi mengatakan hampir semua kota, terutama di Jawa, macet karena warga yang punya kekuatan finansial langsung beli motor atau mobil.

Cydem.co.id' Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan keprihatinannya terhadap meningkatnya tingkat kemacetan di berbagai kota Indonesia, menyoroti bahwa tingginya pembelian kendaraan pribadi menjadi pemicu utama. Dalam acara peresmian Terminal Pakupatan Tipe A di Serang, Jokowi menyampaikan bahwa fenomena ini terjadi karena warga yang memiliki kekuatan finansial langsung beralih ke kendaraan pribadi, meninggalkan transportasi massal.

Meskipun Jokowi tidak memberikan data spesifik, statistik dari asosiasi pelaku industri otomotif mencatat bahwa selama Januari-November 2023, lebih dari 7 juta unit kendaraan terjual di dalam negeri. Angka ini mencakup penjualan 920 ribu unit mobil baru dan 6,2 juta unit sepeda motor baru.

Data Korlantas Polri menunjukkan bahwa total populasi kendaraan di dalam negeri mencapai 159,6 juta kendaraan, dengan hampir 60 persen berada di Pulau Jawa. Fenomena ini telah memicu perhatian serius dari pemerintah, khususnya Presiden Jokowi.

Sebagai respons terhadap masalah ini, pemerintah di bawah kepemimpinan Jokowi mencanangkan solusi untuk mengatasi kemacetan dan meminimalkan penggunaan kendaraan pribadi. Fokus utamanya adalah pada pembangunan infrastruktur transportasi massal seperti Mass Rapid Transit (MRT), Light Rail Transit (LRT), dan Transjakarta.

"Semua itu untuk mendorong agar menggunakan transportasi umum dan meninggalkan transportasi pribadi," kata Jokowi, menegaskan komitmennya untuk memperbaiki situasi lalu lintas yang semakin memburuk.

Presiden juga menekankan perlunya perubahan pola pikir masyarakat di seluruh Indonesia terkait dengan transportasi massal. Sebagai contoh nyata, Jokowi meresmikan Terminal Pakupatan Tipe A di Serang. Terminal ini tidak hanya menjadi pusat transportasi yang efisien tetapi juga menjadi langkah konkret menuju meningkatkan penggunaan transportasi umum.

Dengan komitmen pemerintah untuk terus meningkatkan infrastruktur transportasi massal, harapannya adalah bahwa masyarakat akan semakin beralih ke opsi transportasi umum. Hal ini diharapkan dapat membawa dampak positif berupa penurunan tingkat kemacetan dan peningkatan mobilitas di seluruh Indonesia.

Melalui langkah-langkah strategis ini, pemerintah berusaha menciptakan revolusi transportasi yang akan membawa dampak jangka panjang bagi kenyamanan dan efisiensi mobilitas masyarakat Indonesia.