Mengungkap Bahaya Tersembunyi Pewangi Ruangan: Pakar Ingatkan Dampak Negatif pada Kesehatan Respirasi

Cydem.co.id' Jakarta - Pewangi ruangan, yang menjadi pilihan favorit banyak orang, ternyata menyimpan potensi bahaya bagi kesehatan, peringatkan seorang pakar pulmonologi dan respirasi. Dr. Arief Bakhtiar dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga memberikan penjelasan mengenai temuannya, yang menunjukkan bahwa paparan pewangi ruangan dalam jangka panjang dapat memiliki dampak negatif terhadap saluran napas, terutama selaput lendir.

Dalam hasil penelitiannya yang melibatkan tikus sebagai objek, Arief menyebutkan bahwa pewangi ruangan cair cenderung lebih merusak selaput lendir hidung, sementara pewangi ruangan dalam bentuk gel memiliki potensi merusak histologi jaringan paru. Pewangi ruangan, pada dasarnya, mengandung senyawa kimia berbahaya yang dapat menyebabkan perubahan jaringan saluran napas jika digunakan secara terus-menerus.

Pewangi ruangan bekerja dengan cara melemahkan saraf pembau, melapisi hidung dengan zat berminyak tak terdeteksi, menutupi bau dengan aroma lain, dan mengubah komposisi bau yang tidak menyenangkan. Interaksi antara bahan kimia di dalam pewangi ruangan dengan saluran napas dapat memicu respons peradangan, iritasi, peradangan, bronkokonstriksi, dan sensitisasi.

Arief memberikan sejumlah langkah pencegahan untuk mengurangi risiko dampak buruk. Salah satunya adalah dengan mengurangi penggunaan pewangi buatan, terutama yang berbentuk aerosol. Beliau juga menyarankan untuk menghentikan penggunaan pewangi ruangan jika ada anggota keluarga yang mengalami gejala batuk, sesak napas, atau iritasi pada kulit dan mata.

Sebagai alternatif yang lebih aman, Arief menganjurkan penggunaan pewangi ruangan yang lebih alami. Dengan begitu, kita dapat menjaga kesehatan keluarga dari potensi bahaya pewangi ruangan dalam jangka panjang.