Fakta Tersembunyi Rekayasa CCTV Jessica Wongso Terungkap!

Ahli digital forensik, Rismon Sianipar mengungkap rekayasa CCTV Jessica Wongso dalam podcast Dia Rey

Fakta Tersembunyi Rekayasa CCTV Jessica Wongso Terungkap!
Pablo Benua dan Rey Utami Bersama Ahli digital forensik, Rismon Hasiholan Sianipar membahas adanya rekayasa CCTV dalam kasus Jessica Wongso di episode terbaru podcast Dia Rey. (Tangkapan Layar)

Cydem.co.id' Jakarta - Sebuah pengungkapan penting dalam kasus kontroversial Jessica Wongso kembali menjadi sorotan publik. Dalam sebuah episode terbaru di podcast yang dipandu oleh Rey Utami dan Pablo Benua, ahli digital forensik dan komputer vision, Bang Rismon Sianipar, mengungkapkan temuan mengejutkan terkait rekayasa CCTV dalam kasus Jessica Wongso. Berita ini didapatkan dari episode eksklusif "SAKSI KUNCI REKAYASA CCTV JESSICA WONGSO! (NO CLICKBAIT)" yang disiarkan di channel YouTube Reyben Entertainment.

Dalam episode tersebut, Bang Rismon Sianipar, seorang saksi ahli yang terkemuka, membahas secara mendalam analisisnya terhadap bukti CCTV yang digunakan dalam kasus Jessica Wongso. Menurutnya, rekaman CCTV yang digunakan sebagai bukti dalam persidangan telah mengalami rekayasa yang sangat canggih. Rismon menjelaskan bahwa data dalam Digital Video Recorder (DVR) yang digunakan oleh Jessica Wongso awalnya memiliki kapasitas 900 GB. Namun, sebagian besar data tersebut telah dihapus dengan sengaja, meninggalkan hanya sedikit jejak digital.

Lebih lanjut, Rismon menjelaskan bahwa beberapa kamera CCTV dalam rekaman tersebut telah mengalami penurunan resolusi dari Full High Definition (FHD) menjadi Standard Definition (SD). Teknik ini, yang dikenal dengan rescaling, menghasilkan kehilangan informasi detail yang signifikan. Dalam penelitiannya, Rismon menyoroti bahwa rekaman-rekaman ini telah direkayasa dengan cermat untuk mengaburkan bukti-bukti yang mungkin penting dalam kasus ini.

Temuan ini menimbulkan pertanyaan serius tentang integritas bukti-bukti dalam kasus ini dan menyoroti pentingnya keberadaan ahli independen untuk memverifikasi bukti-bukti digital dalam persidangan. Rismon Sianipar menekankan bahwa pendekatan hati-hati dan pengawasan ketat sangat penting untuk memastikan keabsahan bukti digital dalam sistem peradilan.