Penyebab Kematian Fan Taylor Swift di Brazil Diungkap
Polisi setempat sedang menyelidiki kasus tersebut setelah menerima keluhan dari penonton
Cydem.co.id' Jakarta - Sebuah tragedi mengejutkan melanda konser The Eras Tour Taylor Swift di Rio de Janeiro, Brasil, saat seorang penggemar, Ana Clara Benevides (23 tahun), meninggal dunia. Laporan resmi dari Institut Medis Forensik Rio de Janeiro yang dirilis pada Rabu (27/12) mengungkapkan bahwa penyebab kematian Ana Clara adalah kelelahan akut akibat paparan suhu panas ekstrem.
Menurut para pakar forensik, paparan suhu mencapai 60 derajat Celcius di dalam stadion saat konser menyebabkan gangguan serius pada paru-paru Ana Clara, yang berujung pada henti jantung dan pernapasan mendadak.
Promotor konser, Time4Fun (T4F), membantah tudingan bahwa mereka tidak mengambil langkah-langkah keamanan yang cukup. Mereka menyatakan telah mengikuti prosedur terbaik, membagikan ribuan botol air kepada penonton, dan membantah larangan membawa botol air sendiri ke dalam venue.
Ana Clara dirawat oleh tim penyelamat dan segera dibawa ke rumah sakit menggunakan ambulans ICU setelah insiden itu terjadi. Meskipun T4F memastikan bahwa mereka telah memberikan pertolongan secepat mungkin, polisi setempat kini tengah menyelidiki kasus ini dan berencana untuk memanggil pihak promotor untuk memberikan kesaksian.
Taylor Swift, yang ikut berduka atas kepergian Ana Clara, mengungkapkan rasa simpatinya melalui unggahan di Instagram Story. Bahkan, sebagai bentuk penghormatan, Swift mengundang keluarga Benevides ke konser di Sao Paulo dan bertemu langsung dengan mereka di belakang panggung.
Dalam video yang beredar di media sosial, keluarga Ana Clara berkumpul di tenda VIP di Allianz Parque mengenakan kaos bergambar wajah mendiang. Pertemuan pribadi antara Taylor Swift dan keluarga Ana Clara juga terlihat terjadi di belakang panggung sebelum sang penyanyi naik ke atas panggung.
Kematian tragis Ana Clara Benevides menjadi sorotan internasional, memicu diskusi tentang keselamatan penggemar di konser-konser besar. Pihak berwenang dan promotor konser di seluruh dunia diharapkan dapat mengambil langkah-langkah tambahan untuk memastikan kesejahteraan penonton dalam kondisi cuaca ekstrem. Kejadian ini juga menciptakan panggilan untuk perubahan dalam protokol keamanan acara hiburan skala besar, guna mencegah tragedi serupa di masa depan.