Prof Eddy Hiariej Kagumi Ketenangan Jessica Wongso
Wakil Menteri Hukum dan ahli hukum pidana mengungkapkan kekagumannya pada ketenangan Jessica Wongso dalam persidangan kasus kopi sianida.
Cydem.co.id' Jakarta - Prof Eddy O.S. Hiariej, Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sekaligus ahli hukum pidana, baru-baru ini mengungkapkan kagumannya pada Jessica Kumala Wongso, sosok terdakwa dalam kasus kopi sianida yang menewaskan Mirna Salihin pada tahun 2016. Pernyataan Prof Eddy ini muncul setelah tayangan film dokumenter "Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso" di Netflix memicu perdebatan dan membangkitkan kembali perhatian publik terhadap kasus tersebut.
Dalam sebuah episode podcast yang diunggah ke YouTube pada tanggal 10 Oktober 2023, Deddy Corbuzier, pembawa acara podcast "Close The Door," mengajukan pertanyaan yang menarik kepada Prof Eddy. Salah satu pertanyaannya adalah tentang penilaian Prof Eddy terhadap Jessica Wongso selama persidangan kasus kopi sianida.
"Apakah anda punya rasa kekaguman kepada Jessica Wongso dalam pengadilan?" tanya Deddy sambil tersenyum tipis.
Prof Eddy dengan lugas menjawab, "Ya. Karena dia ini luar biasa."
Menurutnya, Jessica Wongso adalah sosok yang sangat tenang selama persidangan, mampu menunjukkan sikap dan ekspresi yang tidak bersalah. Bahkan, dalam kesaksiannya, seorang ahli psikiatri forensik juga menyimpulkan bahwa Jessica mampu menyembunyikan perasaan bersalah dengan sangat baik.
"Dia (Jessica Wongso) luar biasa, dia bisa menyembunyikan itu dengan tenang. Itu pun disimpulkan oleh dokter Natalia ahli Psikiatri Forensik dalam BAP-nya. Bahwa orang ini sangat tenang, innocent, merasa tidak bersalah, dan lain sebagainya," kata Prof Eddy.
Namun, Prof Eddy tetap teguh pada keyakinannya bahwa Jessica Wongso adalah orang yang bertanggung jawab atas pembunuhan Mirna Salihin di Kafe Olivier dengan racun sianida. Ketika Deddy Corbuzier menanyakan apakah Prof Eddy pernah meragukan bahwa Jessica bukanlah pelaku pembunuhan Mirna, Prof Eddy dengan tegas menjawab, "Tidak."
Keyakinan Prof Eddy bahwa Jessica adalah pelaku pembunuhan didasarkan pada berbagai aspek, termasuk keterangan para ahli yang mendukung bukti-bukti yang diajukan dalam persidangan, saksi-saksi di tempat kejadian perkara (TKP), dan catatan kejahatan Jessica di Australia.
Eddy Hiariej, yang telah berpengalaman menjadi ahli dalam berbagai kasus besar sebelumnya, termasuk sengketa hasil pilpres 2019 dan kasus penistaan agama Ahok, mengungkapkan bahwa ketika menjadi ahli, ia menyadari bahwa setiap pendapat dan kesimpulan yang dia sampaikan memiliki konsekuensi besar terhadap nasib dan nyawa seseorang.
Meskipun Prof Eddy mengakui ketenangan Jessica selama persidangan, film dokumenter "Ice Cold" yang dirilis Netflix telah memicu perdebatan baru dalam kasus kopi sianida ini. Sebagian orang percaya bahwa film tersebut membawa pandangan yang berbeda dan bahwa Jessica mungkin tidak bersalah, sementara yang lain tetap yakin bahwa Jessica adalah pelaku pembunuhan Mirna. Debat ini kembali membuka luka lama dalam kasus yang telah berlangsung selama tujuh tahun tersebut.
Meskipun demikian, Prof Eddy tetap percaya bahwa bukti-bukti dan kesimpulan yang diajukan dalam persidangan cukup kuat untuk menunjukkan bahwa Jessica Wongso adalah pelaku pembunuhan Mirna Salihin. Ia menegaskan bahwa dalam kasus ini, keyakinan dalam kebenaran hukum tetap harus didahulukan.