Rupiah Menguat di Awal Pekan, Proyeksi Ariston Tjendra dan Sentimen Positif Bank Sentral AS

Nilai tukar rupiah membuka perdagangan pekan ini menguat ke Rp15.420 per dolar AS, naik 72,5 poin atau 0,47 persen

Rupiah Menguat di Awal Pekan, Proyeksi Ariston Tjendra dan Sentimen Positif Bank Sentral AS
Nilai tukar rupiah dibuka berada di posisi Rp15.420 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Senin (20/11) pagi.

Cydem.co.id' Jakarta - Pada awal pekan ini, nilai tukar rupiah tercatat menguat sebesar 72,5 poin atau 0,47 persen, membuka perdagangan di posisi Rp15.420 per dolar AS. Sentimen positif tersebut didorong oleh harapan pelonggaran kebijakan moneternya bank sentral AS (The Fed).

Menurut pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra, proyeksi penguatan rupiah ini dipicu oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan AS yang lebih cepat. The Fed disinyalir akan melonggarkan kebijakan moneternya menyusul angka inflasi yang lebih rendah dari perkiraan sebelumnya.

Selain itu, dari dalam negeri, neraca perdagangan Indonesia pada bulan Oktober yang masih positif memberikan dukungan sentimen positif kepada rupiah. Kondisi ini menciptakan suasana yang mendukung penguatan mata uang Garuda terhadap dolar AS.

Dengan berbagai faktor tersebut, Ariston Tjendra memproyeksikan pergerakan rupiah pada kisaran Rp15.400 hingga Rp15.500 per dolar AS pada hari ini. Para pelaku pasar pun akan terus memantau perkembangan sentimen global dan domestik yang dapat memengaruhi nilai tukar rupiah dalam sesi perdagangan mendatang.