Perang Dunia III Sudah di Depan Mata, Rusia Sudah Latih Warganya Hadapi Serangan Nuklir Amerika Cs

Latihan Nuklir Darurat Rusia dan Serangan Drone Ukraina

Perang Dunia III Sudah di Depan Mata, Rusia Sudah Latih Warganya Hadapi Serangan Nuklir Amerika Cs
Serangan nuklir (Foto: Kemhan Rusia)

Jakarta' Cydem.co.id - Dalam tengah meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Ukraina, Rusia telah memulai latihan darurat nuklir nasional yang melibatkan simulasi serangan nuklir dan respons terhadap situasi ekstrem. Langkah ini datang sebagai tanggapan terhadap peningkatan bantuan militer yang terus berlanjut oleh pihak Barat, melalui NATO, ke Ukraina. Skenario yang suram dalam latihan ini mencakup simulasi wilayah yang hancur, kontaminasi radioaktif, dan mobilitas masyarakat di tengah kondisi darurat.

Pemerintah Rusia mengklaim bahwa pertahanan udara mereka telah berhasil menembak jatuh 31 drone Ukraina dalam serangan malam hari yang baru-baru ini dilakukan oleh pasukan Kiev di wilayah perbatasan. Serangan drone ini disebut-sebut sebagai yang terbesar sejak konflik dimulai hampir dua tahun lalu. Meskipun belum ada laporan resmi mengenai kerusakan atau korban jiwa, serangan ini menambah ketidakpastian tentang akses Ukraina terhadap senjata dan amunisi dari sekutu Baratnya di masa depan.

Tindakan Rusia dalam mengadakan latihan darurat ini diikuti oleh pernyataan tegas oleh wakil kepala Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev, yang menyalahkan pihak Barat atas eskalasi konflik dan menyatakan bahwa upaya mereka dalam meningkatkan bantuan militer kepada Kiev membawa dunia ke ambang Perang Dunia III. Meskipun pejabat Rusia menegaskan bahwa mobilisasi massal tidak diperlukan karena mereka memiliki sukarelawan yang cukup, tindakan ini menciptakan atmosfer ketegangan yang terus memuncak.

Di lain pihak, serangan drone Ukraina terhadap Moskow dan kota-kota lainnya memperumit situasi, menunjukkan keberanian Ukraina dalam menanggapi konflik. Pada saat yang sama, AS dan NATO terus memantau situasi ini dengan ketat, dengan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, memberi peringatan keras kepada Rusia mengenai penggunaan senjata nuklir di Ukraina.

Ketegangan ini menandai fase baru yang sangat mengkhawatirkan dalam konflik Rusia-Ukraina. Sementara komunitas internasional berharap agar diplomasi dapat memimpin jalan menuju perdamaian, serangkaian peristiwa ini meningkatkan kekhawatiran akan eskalasi lebih lanjut dan implikasi global yang serius.