Ketegangan Semakin Meningkat: Rusia Menggelar Latihan Darurat dalam Antisipasi Perang Dunia III

dikhawatirkan akan menyebabkan risiko perang nuklir.

Ketegangan Semakin Meningkat: Rusia Menggelar Latihan Darurat dalam Antisipasi Perang Dunia III
Ilustrasi perang dunia III menggunakan nuklir.(Getty Images/Mark Stevenson)

Jakarta' Cydem.co.id - Ketegangan internasional semakin meningkat seiring dengan eskalasi konflik di Ukraina. Pihak Barat, di bawah komando Amerika Serikat melalui NATO, terus meningkatkan bantuan militer kepada Ukraina, yang dapat memancing Rusia untuk merespons dengan tindakan yang lebih berbahaya.

Rusia, salah satu negara pemilik senjata nuklir terbesar di dunia, mulai mengantisipasi kemungkinan serangan nuklir dari pihak Barat, terutama Amerika Serikat. Pada Rabu (4/10/2023), Rusia melaksanakan latihan besar-besaran yang dimulai dengan bunyi sirene peringatan bahaya di seluruh wilayahnya. Bahkan stasiun TV setempat menghentikan sementara siaran program reguler mereka untuk menyiarkan peringatan bahaya tersebut.

Latihan ini bertujuan untuk menguji kesiapan petugas darurat Rusia dalam menghadapi situasi darurat yang terkait dengan serangan nuklir. Skenario latihan tersebut sangat suram, dengan simulasi tanggapan terhadap situasi di mana sebagian besar perumahan hancur, wilayah terkontaminasi oleh radiasi, dan mobilisasi umum diumumkan.

Latihan ini juga berlangsung di tengah serangan drone Ukraina terhadap Moskow dan kota-kota lain. Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan bahwa pertahanan udara Rusia telah berhasil menembak jatuh 31 drone Ukraina di wilayah perbatasan.

Ketegangan semakin meningkat dengan dukungan Barat kepada Ukraina, yang dianggap oleh Rusia sebagai ancaman konfrontasi langsung. Para pejabat Rusia, termasuk Dmitry Medvedev, wakil kepala Dewan Keamanan Rusia, telah mengeluarkan pernyataan keras terkait peningkatan bantuan militer kepada Ukraina. Medvedev menyatakan bahwa tindakan seperti itu dapat mendorong ke arah Perang Dunia III.

Meskipun ketegangan dan pernyataan keras terus berlanjut, pemerintah Rusia mencoba meredakan kekhawatiran publik yang semakin meningkat setelah hampir 20 bulan konflik di Ukraina. Meskipun demikian, situasi ini tetap rumit dan mengkhawatirkan.

Sementara itu, serangan drone Ukraina yang dilaporkan oleh Rusia menjadi salah satu insiden terbesar dalam konflik ini, menambah ketidakpastian seputar masa depan Ukraina dan dampaknya terhadap geopolitik global