Hotman Paris Bongkar 3 Kejanggalan dalam Kasus Kopi Sianida Jessica Kumala Wongso
Kejanggalan dalam kasus kopi sianida yang melibatkan Jessica Kumala Wongso dan kematian Mirna Salihin diungkapkan oleh pengacara terkenal Hotman Paris, memicu perdebatan di kalangan netizen tentang bukti dan kebijakan pengadilan.
Cydem.co.id' Jakarta - Dalam sebuah unggahan terbaru di akun Instagram @hotmanparisofficial, pengacara terkenal Hotman Paris membongkar tiga kejanggalan dalam kasus kontroversial kopi sianida yang melibatkan Jessica Kumala Wongso. Video tersebut diambil dari tahun 2016, saat Hotman diwawancarai di salah satu stasiun TV terkait kasus ini. Dalam penjelasannya, Hotman menyatakan keraguan mengenai beberapa aspek dalam kasus tersebut.
1. Tentang Perencanaan Pembunuhan: Hotman meragukan logika dari tindakan yang dituduhkan kepada Jessica. Dia mempertanyakan apakah masuk akal bahwa seorang mahasiswa pintar dari Sydney, seperti Jessica, akan memesan kopi untuk meracuni korban secara terang-terangan di tempat umum. Menurut Hotman, hal ini menjadi pertanyaan besar karena aksi tersebut terjadi di lingkungan yang penuh dengan orang dan Jessica dianggap menunggu sampai korban sekarat.
2. Tentang Pembuangan Barang Bukti: Hotman juga menyinggung tentang tindakan Jessica yang diduga membuang celananya setelah kejadian. Namun, kejanggalan muncul ketika jejak celana Jessica masih dapat ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP). Hal ini menimbulkan keraguan apakah pembuangan barang bukti tersebut dilakukan untuk menghilangkan jejak, seperti yang dituduhkan oleh penyidik.
3. Tentang Penggunaan Pendapat Psikolog: Selain itu, Hotman mengkritik penggunaan pendapat psikolog atau psikiater sebagai dasar penetapan status tersangka. Baginya, penetapan status tersangka harus didasarkan pada bukti yang akurat dan bukan hanya pada aspek keilmuan. Hotman mengungkapkan pengalamannya dalam sebuah kasus serupa, di mana pendapat psikolog tidak dapat membuktikan sebab-akibat dan mengakibatkan kliennya bebas.
Pendapat kontroversial Hotman Paris ini memicu reaksi netizen yang terbagi antara yang mendukung dan yang meragukan proses hukum yang terjadi. Kontroversi dalam kasus kopi sianida ini terus berkembang seiring dengan munculnya berbagai pandangan dari para ahli dan pengamat hukum.