Kacamata AR Apple Vision Pro Terjual dengan Harga Fantastis, Namun Biaya Produksi Terungkap Jauh Lebih Rendah

Pengguna Vision Pro dapat berlangganan fitur-fitur canggih dan respons yang lebih cepat

Kacamata AR Apple Vision Pro Terjual dengan Harga Fantastis, Namun Biaya Produksi Terungkap Jauh Lebih Rendah
Tampilan Apple Vision Pro.

Cydem.co.id' Jakarta - Penjualan kacamata augmented reality (AR) terbaru dari Apple, Vision Pro, telah menciptakan gelombang kehebohan di kalangan penggemar teknologi. Diluncurkan pada tanggal 2 Februari di Amerika Serikat, kacamata Vision Pro menarik perhatian dengan harga yang fantastis, tetapi apa yang terungkap tentang biaya produksinya telah menjadi sorotan yang menarik.

Menurut bocoran yang berasal dari akun Twitter @Tech_Reve, biaya produksi sebenarnya dari Apple Vision Pro jauh lebih rendah dari harga jualnya yang mencapai Rp54 juta. Analisis Bill of Material (BoM) mengungkap bahwa komponen-komponen utama seperti layar internal dari Sony, perakitan oleh mitra manufaktur LuxShare, dan chip Apple M2 hanya menyumbang sebagian kecil dari total harga jual.

Meskipun Vision Pro hanya tersedia di Amerika Serikat, kehadiran aplikasi ChatGPT, yang merupakan buatan OpenAI, dalam kacamata ini menandai langkah penting dalam interaksi manusia dengan kecerdasan buatan (AI). Dengan fitur integrasi aplikasi ChatGPT dalam visionOS, pengguna Vision Pro dapat berkomunikasi dengan AI melalui berbagai format, mulai dari teks, suara, hingga input visual. Meskipun aplikasi ini tersedia secara gratis di visionOS App Store, pengguna memiliki opsi untuk berlangganan fitur-fitur canggih dan respons yang lebih cepat.

Peluncuran aplikasi ChatGPT berbasis Vision Pro merupakan bagian dari strategi OpenAI untuk memperluas jangkauan teknologi AI generatifnya ke berbagai platform. Saat ini, lebih dari 600 aplikasi lain telah tersedia di AppStore, memberikan pengguna Vision Pro akses ke ekosistem yang kaya dengan berbagai pilihan aplikasi.

Selain itu, walaupun tampilan antarmuka aplikasi ChatGPT dalam Vision Pro belum menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam hal visualisasi 3D atau tampak seperti dunia virtual, integrasi aplikasi ini dalam visionOS menjanjikan pengalaman berinteraksi yang semakin menarik dan mulus antara manusia dan AI.

Kehadiran Vision Pro tidak hanya menghadirkan fitur-fitur canggih seperti Optic ID untuk autentikasi biometrik melalui pelacakan mata dan pengenalan iris mata, Spatial Audio untuk pengalaman suara yang lebih imersif, dan VisionKit untuk pengembangan aplikasi yang lebih maju, tetapi juga menjadi tonggak penting dalam perkembangan teknologi AR dan interaksi manusia dengan kecerdasan buatan.