Film dokumenter Netflix mengubah persepsi publik terhadap Jessica Wongso, membawa sorotan baru pada kasus kontroversial pembunuhan Mirna Salihin.

Jessica Wongso, menjadi pengajar bahasa Inggris dan desainer di penjara, mendapat pujian dari sesama narapidana dan petugas.

Film dokumenter Netflix mengubah persepsi publik terhadap Jessica Wongso, membawa sorotan baru pada kasus kontroversial pembunuhan Mirna Salihin.
Film dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso. /Foto netflix.com/

Cydem.co.id' Jakarta Publik mulai merasakan perubahan pandangan terkait kasus kontroversial Jessica Wongso, pelaku pembunuhan Mirna Salihin dengan kopi sianida. Perubahan ini disebabkan oleh pengaruh film dokumenter Netflix berjudul "Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso."

Film dokumenter tersebut membongkar sisi lain dari kasus tragis yang menewaskan Mirna Salihin. Akibatnya, pengacara Jessica, Otto Hasibuan, memberikan pembaruan tentang kondisi terkini kliennya. Dalam sebuah wawancara di kanal YouTube Deddy Corbuzier, Otto mengungkapkan bahwa selama 7 tahun mendekam di penjara, Jessica Wongso aktif mengajar bahasa Inggris kepada para narapidana.

“Sudah tujuh tahun berjalan, saya sering menjenguk dia di penjara. Dia sangat sehat dan cerdas. Di sana, dia memberikan pelajaran bahasa Inggris kepada narapidana,” ujar Otto Hasibuan dalam wawancara tersebut, yang dilansir pada Senin (9/10).

Namun, kontribusi Jessica tidak berhenti di situ. Selain menjadi pengajar bahasa Inggris, dia juga berperan sebagai desainer untuk berbagai kebutuhan di dalam penjara. Aktivitas positif yang dia lakukan di penjara mendapat banyak apresiasi.

“Dia menjadi desainer di sana. Ketika ada kebutuhan, dia dapat merancangnya. Prestasinya sangat baik, dia menerima banyak pujian. Tidak ada catatan buruk tentang dia. Semuanya sangat positif,” tambah Otto.

Sebagai pengingat, Jessica Wongso dituduh sebagai pelaku pembunuhan dalam kasus kopi sianida yang merenggut nyawa Mirna Salihin. Akibatnya, dia dihukum penjara selama 20 tahun. Meskipun dalam situasi yang sulit, Jessica telah menemukan cara untuk memberikan dampak positif di lingkungan penjara tempat dia mendekam.