Sumedang Diguncang Gempa 6 Kali dalam Sehari, Otoritas PUPR Pastikan Keamanan Terowongan Tol Cisumdawu

Pemerintah berkomitmen melakukan penyelidikan menyeluruh terkait keamanan terowongan dan infrastruktur

Sumedang Diguncang Gempa 6 Kali dalam Sehari, Otoritas PUPR Pastikan Keamanan Terowongan Tol Cisumdawu
Sumedang mengalami tiga kali guncangan gempa dengan kekuatan M 4,8.

Cydem.co.id' Jakarta - Gempa bumi kembali menerjang wilayah Sumedang, Jawa Barat, dengan intensitas yang cukup signifikan. Pada Senin (1/1/2024) pukul 20:46:48 WIB, gempa berkekuatan Magnitudo 4,5 mengguncang daerah tersebut. Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan bahwa episenter terletak di darat, 4 km Utara Kabupaten Sumedang, dengan kedalaman 10 km.

Guncangan gempa ini tidak hanya dirasakan di Sumedang tetapi juga mencapai wilayah Rancakalong, Jatinangor, dan Bandung, dengan Skala Intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah). Di Cirebon, Garut, dan Subang, gempa terasa dalam Skala Intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

Daryono melaporkan bahwa hingga pukul 21.15 WIB, BMKG mencatat telah terjadi enam kali aktivitas gempa bumi di Sumedang. Ini menambah catatan gempa sebelumnya dengan magnitudo 4,8 pada malam 31 Desember 2023, yang menyebabkan sedikit keretakan di dinding Terowongan Kembar Tol Cisumdawu.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono membantah kabar keretakan tersebut, menjelaskan bahwa terowongan tersebut dibangun secara segmental, dan yang terlihat adalah sambungan-sambungan. Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa terowongan masih aman dilalui.

"Hanya akumulasi debu-debu yang terbang, terkumpul di situ karena di joint (sambungan) tidak terlalu rata," ujar Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Hedy Rahadian, yang juga mengakui adanya kabar viral mengenai retakan pada terowongan.

PUPR tidak lengah dan saat ini sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan keamanan terowongan. Meskipun demikian, otoritas menyatakan bahwa terowongan masih aman untuk dilalui.

Dalam menyikapi situasi ini, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menegaskan, "Tapi aman dilalui, masih aman dilalui."

Otoritas terus memonitor perkembangan situasi dan berkomitmen untuk memberikan informasi terbaru seiring dengan hasil penyelidikan lebih lanjut. Situasi ini menyoroti pentingnya pemantauan dan respons yang cepat terhadap gempa bumi, terutama ketika infrastruktur vital seperti terowongan tol terlibat.