Elite PDIP Sindir KTA Gibran: Harusnya Dia Resmi Mundur
Elite PDIP Desak Gibran Mundur Secara Resmi Setelah Terima Pinangan Cawapres Prabowo di Pilpres 2024
Cydem.co.id' jakarta - Ketua DPP PDIP dan Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Ahmad Basarah, mengeluarkan pernyataan kontroversial terkait keputusan Gibran Rakabuming Raka menerima pinangan sebagai calon wakil presiden dari Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024. Dalam sebuah acara temu relawan di GBK, Jakarta pada Kamis malam, Basarah menegur Gibran secara terbuka, menyatakan bahwa Gibran seharusnya menghormati garis partai dan mengundurkan diri secara resmi dari PDIP.
Menurut Basarah, Gibran telah melanggar etika politik dengan menerima pinangan dari calon di luar pilihan PDIP. Dia menjelaskan bahwa berorganisasi, mulai dari tingkat keluarga hingga partai, memiliki aturan main yang harus diikuti oleh semua kader. Dengan menerima pinangan dari calon di luar partai, Gibran dianggap keluar dari garis partai dan seharusnya mengambil sikap yang etis dengan mengundurkan diri.
"Maka ketika Mas Gibran mengambil pilihan lain, yaitu mencalonkan dirinya sebagai cawapres bertentangan dengan garis keputusan politik partai, maka dengan sendirinya dia keluar dari aturan main kepartaian itu," tegas Basarah.
Meski PDIP telah menyatakan bahwa keanggotaan Gibran berakhir setelah pendaftarannya sebagai cawapres dari Koalisi Indonesia Maju, Basarah menunggu tindakan itikad baik dari Gibran untuk mundur secara resmi. Menurutnya, sikap ini akan menunjukkan etika politik Gibran dalam menghormati keputusan partai.
Sebelumnya, Gibran telah menjelaskan bahwa status keanggotaannya di PDIP sudah jelas dan ia tidak keberatan disebut sebagai pengkhianat karena berada di jalur yang berbeda dengan PDIP yang mengusung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Meskipun PDIP menyatakan sikap toleran terkait keputusan Gibran, pernyataan Ahmad Basarah menggambarkan ketegangan dalam partai tersebut. Publik dan pengamat politik kini menantikan langkah selanjutnya dari Gibran, sambil mempertanyakan dinamika internal PDIP dalam menghadapi situasi politik yang semakin kompleks menjelang Pilpres 2024.