Politisi Elite PDIP Soroti 'Kontradiktif' Jokowi Terkait Izin Kampanye: Panik Atas Kondisi Elektabilitas Prabowo-Gibran?

Deddy mengkritik karakter Jokowi yang dianggap suka bohong dan tidak konsisten dalam pernyataannya

Politisi Elite PDIP Soroti 'Kontradiktif' Jokowi Terkait Izin Kampanye: Panik Atas Kondisi Elektabilitas Prabowo-Gibran?
Menurut politisi PDIP Deddy Sitorus, pernyataan Jokowi memang selalu kontradiktif dengan apa yang terjadi sebenarnya.

Cydem.co.id' Jakarta - Politisi PDIP, Deddy Yevry Sitorus, mengungkapkan ketidakheranannya terhadap pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang membolehkan dirinya dan para menteri untuk berpihak dan berkampanye dalam Pilpres. Menurut Deddy, Jokowi terkenal dengan pernyataan yang kontradiktif sejak awal, mencatat beberapa situasi di mana pernyataannya tidak sesuai dengan kenyataan.

Deddy menyebut bahwa karakter Jokowi cenderung tidak konsisten dan suka bohong, mengacu pada pernyataan sebelumnya terkait jabatan walkot untuk anaknya, Gibran, yang pada akhirnya tidak terwujud. Menurutnya, pernyataan Jokowi saat ini menunjukkan tanda-tanda kepanikan, terutama karena elektabilitas pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang dianggap mandek. Deddy berpendapat bahwa pernyataan semacam itu tidak akan muncul jika situasinya dalam keadaan baik.

Dalam pandangannya, survei yang mencatat elektabilitas Prabowo dan Gibran di atas 50 persen dianggap sebagai kebohongan dan sampah. Deddy menyatakan keyakinannya bahwa pernyataan Jokowi adalah respons terhadap kritik terhadap menteri-menteri yang berkampanye dalam Pilpres 2024. Jokowi menegaskan bahwa seorang presiden memiliki hak untuk memihak dan berkampanye, selama mengikuti aturan kampanye dan tidak menggunakan fasilitas negara.

Meski demikian, Deddy mengkritik pernyataan Jokowi tersebut dengan menilai bahwa presiden seharusnya tidak perlu mengeluarkan pernyataan semacam itu jika situasinya dalam keadaan baik.