Mesir Bersiap Mengevakuasi 7.000 Warga Asing dari Gaza, Termasuk WNI

Mesir siap memfasilitasi evakuasi ribuan WNA dari Gaza melalui perbatasan Rafah, namun situasi keamanan membuat evakuasi WNI sulit dilakukan

Mesir Bersiap Mengevakuasi 7.000 Warga Asing dari Gaza, Termasuk WNI
Gelombang pengungsi di Jalur Gaza.

Cydem.co.id' Jakarta - Mesir telah memberikan komitmen untuk membantu dalam evakuasi sekitar 7.000 warga negara asing (WNA) dan warga berkewarganegaraan ganda dari wilayah konflik Gaza, Palestina. Dalam pertemuan dengan diplomat asing, asisten Menteri Luar Negeri Mesir, Ismail Khairat, mengumumkan rencana Kairo untuk "memfasilitasi penerimaan dan evakuasi WNA dari Gaza melalui perbatasan Rafah". Mesir juga melaporkan bahwa sekitar 596 WNA dari 15 negara, termasuk Amerika Serikat, Meksiko, dan Korea Selatan, telah dijadwalkan untuk dievakuasi pada hari tersebut melalui perbatasan Rafah yang dibuka pada 1 November.

Namun, situasi menjadi rumit karena masih terjadi pertempuran di sekitar tempat tinggal para WNI (Warga Negara Indonesia) di Gaza, menghambat proses evakuasi. Menurut data Kementerian Luar Negeri Indonesia, terdapat 10 WNI yang berada di Gaza, dengan tiga di antaranya adalah relawan dari MER-C (Medical Emergency Rescue Committee) yang memilih untuk tetap tinggal dan memberikan bantuan di Rumah Sakit Indonesia di Gaza.

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, menjelaskan bahwa kendala utama saat ini adalah pertempuran yang masih berlangsung di sekitar tempat tinggal para WNI, sehingga evakuasi aman belum bisa dilaksanakan sepenuhnya.

Meski begitu, Kementerian Luar Negeri bersama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kairo dan KBRI Amman terus berkoordinasi dan berkomunikasi intensif untuk memastikan keselamatan dan evakuasi para WNI di Gaza. Situasi ini mencerminkan ketegangan yang berlangsung di wilayah tersebut dan upaya internasional untuk menyelamatkan warga negara mereka dari konflik yang terus berlanjut di Gaza.