Edi Darmawan Menolak Kemungkinan Grasi dari Presiden dalam Kasus Pembunuhan Kopi Sianida.

Tudingan Terhadap Peran 'Pak Tito' dalam Kasus Kopi Sianida Membuat Heboh Publik Setelah Pengakuan Ayah Mirna Salihin, Edi Darmawan.

Edi Darmawan Menolak Kemungkinan Grasi dari Presiden dalam Kasus Pembunuhan Kopi Sianida.
Ayah Mirna, Edi Darmawan Salihin saat menjadi tamu dalam acara

Cydem.co.id' Jakarta - Dalam sebuah wawancara eksklusif yang ditayangkan secara langsung di channel YouTube Karni Ilyas pada Jumat (6/10), Edi Darmawan Salihin, ayah dari almarhum Wayan Mirna Salihin, mengungkapkan pandangannya terkait kontroversi dalam kasus Jessica-Mirna yang sempat menggemparkan Indonesia. Edi Darmawan Salihin mengutarakan keyakinannya bahwa Jessica Kumala Wongso harus menjalani hukuman penjara yang panjang sebagai gantinya jika tidak dijatuhi hukuman mati dalam kasus kopi sianida.

Salah satu poin utama yang dibahas dalam wawancara adalah tudingan kejanggalan dalam kasus Jessica-Mirna, di mana publik merasa bahwa Jessica ditetapkan sebagai tersangka hanya berdasarkan asas praduga, karena tidak ada bukti konkrit yang memperlihatkan bahwa Jessica yang meletakkan racun dalam minuman Mirna. Edi Darmawan Salihin membantah hal ini dan mengklaim bahwa ada bukti tertentu yang mengindikasikan keterlibatan Jessica dalam kasus tersebut.

"Ada. Gerakan pixel doang. Memang nggak keliatan secara jelas. Nah makanya tolong ditayangkan nih, Om punya nih. Dia (Jessica) juga masukkin sesuatu nih. Bisa nggak?," ujar Edi. Edi terlihat mengambil ponsel pribadinya dan mencari bukti yang dimaksud. "Ini dia (Jessica) masukkin sesuatu nih, sianida nih. Ini kita di Polda waktu itu ramai-ramai sama Pak Tito, ada pak Krisna," lanjutnya.

Mendengar pernyataan Edi, Karni Ilyas selaku pewawancara terlihat kaget saat Edi menyebutkan nama 'Pak Tito'. 'Pak Tito' yang dimaksud adalah Tito Karnavian yang pada saat terjadinya kasus Jessica-Mirna ini sedang menjabat sebagai Kapolri.

Karni bahkan melontarkan pertanyaan kepada Edi untuk memastikan apakah saat itu Tito turut andil menangani kasus kematian Mirna. "Pak Tito? Ngelihat ini justru. Panas tuh," pungkas Edi. Edi mengaku bahkan saat itu Tito mengatakan padanya bahwa kasus sidang atas kematian putrinya akan berlangsung ramai.

"Kenapa ini nggak kita keluarkan dulu waktu sidang? Kita nggak mau dia (Jessica) dihukum mati. Biarin dia kesiksa. Kalau bisa seumur hidup, maksud saya begitu," lanjut Edi. Selang beberapa menit, Edi memperlihatkan ke kamera rekaman CCTV yang menurutnya bukti bahwa terdapat pergerakan tangan Jessica memasukkan sesuatu ke dalam minuman Mirna.

"Perhatikan tangan kiri dia. Ini belum pernah dikeluarkan. Jadi Polisi saat senang sekali itu hari sampai lompat," tandasnya. Menurut Edi, selain itu Jessica juga menggunakan sedotan sebagai sarana agar Mirna secara tepat meminum zat racun sianida yang masih pekat agar segera bereaksi.

"Jadi ini nggak usah Pak Otto, segala Hotman Paris ikut-ikutan, percuma. Mau lawyer sepuluh kayak dia, nggak bakalan bisa menang. Saya kasih tau. Karena ini memang bener-bener dia (Jessica) ngeracun," kata Edi. Edi bahkan mengatakan secara yakin bahwa Jessica tidak akan pernah bisa mendapatkan grasi dari Presiden Joko Widodo.

Edi juga menanggapi terkait kesaksian Reza Indragiri yang mengatakan dalam Film Dokumenter Netflix bahwa ia mendapat uang diduga dari oknum tertentu yang Reza yakini sebagai upaya agar ia berhenti memberi keterangan terkait kasus Jessica-Mirna.

"Betul, itu saya. Saya akuin udah," ujar Edi. Ia mengaku menyelipkan sejumlah uang tersebut karena merasa kasihan dan sebagai uang ganti transport saat datang sebagai narasumber. Edi juga menceritakan tindakan Reza Indragiri yang mendatangi KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) terkait uang yang ia terima.

"Dia ke KPK katanya saya nyuap. Tiga juta perak, kan disitu paling dikit 1 miliar dan harus merugikan negara. Emang dia siapa? He's nothing. He's nobody," pungkasnya.

Wawancara ini menjadi salah satu babak baru dalam kasus kontroversial kopi sianida yang telah mempengaruhi opini publik selama bertahun-tahun. Dengan klaim-klaim baru yang disampaikan oleh Edi Darmawan Salihin, perdebatan seputar kasus Jessica-Mirna sepertinya belum akan berakhir begitu saja.