Video Unggahan Krishna Murti Terkait Kasus Kopi Sianida Mendadak dihapus, Netizen: Ada Apa?

kontroversial dari mantan Kepala Divisi Hubungan Internasional Mabes Polri, Krishna Murti, yang diunggah secara daring.

Video Unggahan Krishna Murti Terkait Kasus Kopi Sianida Mendadak dihapus, Netizen: Ada Apa?
mantan Kepala Divisi Hubungan Internasional Mabes Polri, Krishna Murti.

Cydem.co.id' Jakarta Kasus pembunuhan dengan racun kopi sianida yang menimpa Wayan Mirna Salihin pada tahun 2016 telah menjadi sorotan tajam di Indonesia. Belakangan ini, publik dikejutkan oleh munculnya film dokumenter berjudul "Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso" di Netflix, yang membahas kembali tragedi itu. Namun, yang membuat gempar adalah penjelasan kontroversial dari mantan Kepala Divisi Hubungan Internasional Mabes Polri, Krishna Murti, yang diunggah secara daring.

Pada awalnya, Krishna Murti membeberkan sejumlah fakta dan klarifikasi terkait kasus tersebut. Namun, apa yang membuat banyak orang terkejut adalah keputusannya untuk menghapus video unggahannya secara mendadak. Mengapa mantan pejabat polisi tersebut menghapus penjelasannya yang begitu diantisipasi oleh masyarakat?

Salah satu teori yang muncul adalah tekanan dari berbagai pihak terkait. Dalam video tersebut, Krishna Murti memberikan pandangan yang sangat tajam terhadap beberapa elemen dalam kasus ini. Apakah ada pihak-pihak tertentu yang merasa terancam oleh informasi yang diungkapkannya? Atau apakah ada faktor-faktor lain yang membuatnya mengubah pikirannya setelah mengunggah video tersebut?

Dalam upaya mengurai misteri di balik penghapusan mendadak ini, banyak pertanyaan muncul. Apakah ada ancaman atau intimidasi yang membuat Krishna Murti berubah pikiran? Ataukah ada pertimbangan lain, mungkin terkait keamanan pribadi atau integritasnya sebagai mantan pejabat polisi, yang membuatnya memutuskan untuk meredam penjelasannya?

Selain itu, tindakan Krishna Murti ini tentu saja memunculkan reaksi dan spekulasi di kalangan masyarakat. Bagaimana penghapusan ini memengaruhi pandangan publik terhadap kasus ini? Apakah ini akan memunculkan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban, ataukah ini hanya merupakan tahap dalam perkembangan yang lebih besar dari kasus ini?