Surat Utang RI Tidak Dapat Diterima oleh Investor Asing, Sri Mulyani dan Timnya Tetap Tenang
CYDEM.CO.ID, Jakarta, - Meskipun terdapat minimnya minat investor terhadap surat utang negara (SUN), Kementerian Keuangan tetap optimistis mengenai pembiayaan APBN 2023. Pada tanggal 22 Agustus 2023, tiga seri surat utang negara (SUN) yang dilelang tidak mendapatkan peminat dari investor asing, dan hanya dua seri dengan tenor 10 dan 15 tahun yang berhasil diserap oleh pemerintah.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Nathan Kacaribu, menjelaskan bahwa kegagalan tiga seri SUN tersebut untuk menarik minat investor lebih disebabkan oleh tingginya tingkat suku bunga global saat ini. Meskipun begitu, Febrio menunjukkan bahwa dengan prospek suku bunga global yang berpotensi menurun di masa depan, permintaan terhadap SUN tetap diharapkan akan tetap tinggi. Ini tidak akan mempengaruhi kebutuhan pembiayaan anggaran dari utang.
Febrio menambahkan, "Kami tidak khawatir. Kami sudah memproyeksikan ke depan, kami sudah menghitung bahwa permintaan untuk surat utang kami masih cukup tinggi." Dia menegaskan, "Jadi, kami melihat potensi ketahanan yang cukup kuat di pasar Indonesia."
Pada hari sebelumnya, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan telah melelang delapan seri SUN. Dalam lelang tersebut, beberapa seri seperti SPN03231122 (new issuance), SPN12240822 (new issuance), FR0095 (reopening), FR0100 (new issuance), FR0098 (reopening), FR0097 (reopening), dan FR0089 (reopening) tidak mendapatkan minat dari investor asing. Total penawaran asing yang masuk hanya mencapai Rp 5,63 triliun, dan pemerintah hanya berhasil menyerap Rp 1,09 triliun dari seri SUN dengan tenor 10 dan 15 tahun.
Meskipun terdapat tiga seri yang tidak berhasil menarik minat investor dan mendapatkan pemenang dari pemerintah, antara lain SPN03231122, SPN12240822, dan FR0095, situasi ini dianggap jarang terjadi. Sebagai catatan, investor asing biasanya kurang tertarik pada seri SUN dengan tenor pendek, seperti Surat Perbendaharaan Negara (SPN), terutama saat kondisi ekonomi bergejolak.
Minat investor asing pada seri FR0095 dengan tenor lima tahun yang merupakan salah satu seri benchmark, dan biasanya banyak diminati, juga terbilang rendah kali ini. Hanya dua seri yang berhasil diserap oleh pemerintah, yang menandakan situasi yang jarang terjadi mengingat biasanya hanya ada dua seri yang tidak diserap.
Meskipun penyerapan oleh pemerintah dari pihak asing dalam lelang tersebut merupakan yang terendah sejak Mei 2023, secara keseluruhan minat investor asing pada surat utang dalam negeri masih lebih baik jika dibandingkan dengan hasil lelang pada pekan pertama bulan ini.
Total nilai penyerapan yang berhasil oleh pemerintah, baik dari pihak asing maupun domestik, mencapai Rp 7,87 triliun. Meskipun angka ini merupakan yang terendah sejak awal tahun, jumlahnya masih belum mencapai seperempat dari total penawaran yang masuk sebesar Rp 34,60 triliun.