Jokowi: Pemilihan Presiden 2029 Ditentukan oleh Data Digital?
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan peringatan penting terkait pemilihan presiden tahun 2029 yang dapat dipengaruhi oleh pemegang data digital. Pernyataan ini mencerminkan pentingnya menjaga dan memahami kekuatan data dalam dunia politik dan pengambilan keputusan.
Jakarta' Cydem.co.id - Presiden Joko Widodo menggarisbawahi pentingnya menjaga aset digital dalam konteks politik dan pemilihan presiden tahun 2029. Dalam arahannya kepada peserta PPSA XXIV dan alumni PPRA LXV Lembaga Ketahanan Nasional, Jokowi mengingatkan bahwa data digital, terutama data perilaku masyarakat, memiliki nilai yang sangat tinggi di era teknologi seperti sekarang. Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional, Andi Widjajanto, juga menyoroti dampak teknologi quantum computing yang akan mengubah lanskap digital secara drastis.
Jokowi menjelaskan bahwa data informasi akses pasar dan perilaku masyarakat saat ini memiliki nilai emas dalam dunia digital. Dengan keberadaan kecerdasan buatan (AI), analisis big data, dan pembelajaran mesin (machine learning), data-data ini dapat memprediksi perilaku manusia dengan akurasi tinggi. Namun, Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional, Andi Widjajanto, memperingatkan tentang dampak teknologi quantum computing yang akan datang. Quantum computing memiliki potensi untuk mencari pola-pola data secara sangat cepat dan akurat, menghapuskan batasan yang ada saat ini.
Andi juga menyoroti bahwa keuntungan dari teknologi ini tidak hanya akan dinikmati oleh negara, tetapi juga oleh inovator dan perusahaan swasta. Hal ini menciptakan perlombaan teknologi di tingkat global. Singapura, sebagai contoh, telah mempersiapkan angkatan digital dan intelijen militer untuk menghadapi kemungkinan terburuk jika teknologi quantum computing mengalami kemajuan signifikan.
Peringatan Jokowi dan Andi menggarisbawahi pentingnya kesadaran akan nilai data digital dan bagaimana hal ini dapat mempengaruhi politik dan pemilihan presiden di masa depan. Penggunaan teknologi quantum computing menjadi sebuah tantangan besar, yang tidak hanya memerlukan persiapan teknologi, tetapi juga kerjasama antarnegara dan pemangku kepentingan lainnya untuk memahami dan menghadapi perubahan ini.
Dalam dunia yang semakin terhubung digital, pemahaman dan perlindungan terhadap data digital menjadi kunci dalam mendukung stabilitas politik dan pengambilan keputusan yang adil. Pemerintah, inovator, dan perusahaan swasta perlu bekerja sama untuk memastikan bahwa teknologi quantum computing dan perkembangan teknologi digital lainnya dimanfaatkan untuk kebaikan bersama dan kemajuan masyarakat.