Google Beberkan Kebohongan 'Mahkamah Keluarga' di Google Maps

Google membersihkan tag 'Mahkamah Keluarga' di gedung Mahkamah Konstitusi Jakarta setelah dugaan upaya mempengaruhi politik di Pilpres 2024.

Google Beberkan Kebohongan 'Mahkamah Keluarga' di Google Maps
Ilustrasi. Google menjelaskan soal isu tag 'Mahkamah Keluarga' di Maps.

Cydem.co.id' Jakarta - Google telah membeberkan kasus tag lokasi palsu yang menggambarkan 'Mahkamah Keluarga' di gedung Mahkamah Konstitusi (MK) di Jakarta melalui platform Google Maps. Tag ini menjadi viral di media sosial dan dituding sebagai upaya memfitnah Gibran Rakabuming Raka, anak Presiden Jokowi, dan keponakan Ketua MK Anwar Usman, sebagai calon wakil presiden dalam Pilpres 2024.

Perwakilan Google mengeluarkan pernyataan hari ini, menjelaskan bahwa masalah tersebut telah diperbaiki. Mereka menegaskan bahwa informasi palsu, tidak akurat, atau menyesatkan tidak diterima di Google Maps. "Menambahkan informasi palsu, tidak akurat, atau menipu, tidak dapat diterima di Google Maps," kata perwakilan Google dalam keterangan tertulisnya.

Kasus ini pertama kali mencuat melalui unggahan akun media sosial @narkosun, yang menunjukkan tangkapan layar Google Maps dengan tag lokasi 'Mahkamah Keluarga' di gedung MK, serta tag yang eksplisit menuliskan 'Mahkamah Keluarga' pada pohon di depan gedung RRI, bersebelahan dengan Gedung MK. Bahkan pada Selasa pukul 10.31 WIB, tag tersebut masih terlihat, bahkan muncul saat mengetik "Mahkamah Keluarga" di kolom pencarian.

Google juga mengonfirmasi bahwa mereka berusaha menghapus atau memblokir akun yang mengubah tag tersebut, sesuai dengan kebijakan Konten Terlarang dan Dibatasi mereka. "Kami berupaya mengambil tindakan yang sesuai, termasuk menghapus konten yang tidak pantas dan memblokir atau menghapus akun pihak yang bertanggung jawab," kata perusahaan teknologi asal AS itu.

Sementara itu, MK merespons peristiwa ini dengan mengatakan bahwa mereka telah mengetahui masalah ini dan sedang membahasnya secara internal sebelum mengambil tindakan lebih lanjut. Kepala Subbagian Humas MK, Mutia Fria, menyatakan, "Kita udah tahu sih, kita sedang bahas dulu, apa akan kita sikapi, nanti setelah pembahasan itu."

Peristiwa ini memunculkan kekhawatiran terkait penyebaran informasi palsu yang dapat merugikan individu, bisnis, dan masyarakat. Google telah mengambil sikap tegas melawan misinformasi dan fitnah, sementara MK mempertimbangkan langkah-langkah yang akan diambil untuk menanggapi kejadian ini. Sementara itu, masyarakat dan pihak terkait terus memantau perkembangan situasi ini dengan cermat.