Alasan Semangka Menjadi Simbol Perjuangan Palestina

Zaitun, sumber mata pencaharian bagi ribuan keluarga Palestina, menjadi simbol pertahanan terhadap perambahan wilayah pemukiman ilegal

Alasan Semangka Menjadi Simbol Perjuangan Palestina
Ilustrasi semangka.

Cydem.co.id' Jakarta - Palestina, sebuah tanah yang telah lama menjadi pusat konflik dan perjuangan, memiliki hubungan mendalam dengan beberapa jenis buah yang bukan hanya sekadar makanan. Buah-buahan ini, seperti semangka, jeruk Jaffa, zaitun, dan terong, tidak hanya mencerminkan kekayaan kuliner Palestina tetapi juga memuat makna-makna yang jauh lebih dalam.

Semangka, dengan warna merah daging buahnya, kulit hijau-putih, dan bijinya yang hitam, telah menjadi simbol perlawanan Palestina. Saat serangan Israel menggemparkan dunia, emoji semangka membanjiri media sosial, menggambarkan solidaritas dengan Palestina dan keinginan untuk mengakhiri kekerasan.

Jeruk Jaffa, sementara itu, bukan hanya sebuah buah, melainkan sebuah kenangan. Rasanya yang manis dan mudah dikupas tidak hanya menjadi ekspor penting Palestina tetapi juga menggambarkan kehilangan tanah dan kampung halaman yang dikenang oleh orang Palestina yang terusir akibat pembentukan Israel pada tahun 1948.

Zaitun, dengan minyak emas halusnya, menjadi lambang mata pencaharian dan tanah yang hilang akibat pendudukan. Namun, zaitun juga mencerminkan ketahanan Palestina dan perlawanannya terhadap perambahan wilayah pemukiman ilegal yang sering kali merampas tanah mereka.

Terong, sebuah buah sederhana namun berarti dalam masakan Palestina, menjadi cara bagi orang Palestina untuk tetap terhubung dengan akar budaya mereka. Dalam hidangan tradisional seperti Maqluba, terong menjadi elemen penting, tidak hanya menambah rasa pada hidangan tetapi juga menjaga identitas kuliner mereka.

Semua buah-buahan ini tidak hanya memperkaya meja makan Palestina; mereka membawa pesan-pesan kekuatan, ketahanan, dan semangat perlawanan dalam kehidupan sehari-hari warga Palestina yang terus berjuang di bawah tekanan pendudukan yang terus berlanjut. Dalam kelezatan buah-buahan ini tersemat sejarah dan kegigihan suatu bangsa, menunjukkan bahwa keberlanjutan kebudayaan Palestina tetap kokoh di tengah tantangan-tantangan yang mereka hadapi setiap hari.