Tragedi di Gaza: 9.500 Warga Tewas dalam Serangan Israel, Ribuan Anak Jadi Korban
Serangan Israel telah menewaskan 9.500 orang, dengan lebih dari setengahnya adalah anak-anak dan perempuan, merusak 55 masjid, tiga universitas, dan 16 rumah sakit di Gaza
Cydem.co.id' jakarta - Situasi di Jalur Gaza mencapai titik kritis saat jumlah korban tewas akibat serangan Israel melonjak menjadi 9.500 orang, termasuk 3.900 anak-anak dan 2.509 perempuan. Kepala Kantor Media Hamas, Salama Marouf, mengungkapkan angka mengerikan ini dalam sebuah pernyataan resmi pada Minggu (5/11). Serangan Israel tidak hanya merenggut nyawa ribuan warga, tetapi juga menghancurkan infrastruktur vital, termasuk rumah sakit, sekolah, dan masjid.
Menurut Marouf, serangan Israel menyebabkan 55 masjid, tiga universitas, tiga gereja, dan lima gedung milik Kementerian Wakaf dan Agama di Gaza hancur. Dalam sektor kesehatan, 16 rumah sakit, 32 pusat layanan primer, dan 27 ambulans mengalami kerusakan parah. Keadaan ini telah menciptakan krisis kesehatan yang mendalam di tengah wabah pandemi yang sedang berlangsung.
Bangunan tempat tinggal juga menjadi target empuk serangan tersebut. Marouf mencatat bahwa 8.500 rumah hancur, dan 40 ribu unit rumah lainnya rusak parah. Selain itu, 220 ribu unit lainnya juga mengalami kerusakan. Sekolah juga tidak luput dari serangan ini; sekitar 220 sekolah mengalami kerusakan, dengan 60 di antaranya rusak parah.
Serangan terakhir ini terjadi selama kunjungan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, ke wilayah tersebut, menciptakan ketegangan yang semakin meningkat di wilayah tersebut. Pesawat Israel mengintensifkan serangan mereka selama 24 jam terakhir, menargetkan rumah sakit dan sekolah, yang seharusnya menjadi tempat perlindungan bagi ribuan warga sipil yang mengungsi. Pemboman yang paling menggegerkan terjadi di Sekolah Al-Fakhoura, yang berafiliasi dengan badan PBB UNRWA, di kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza utara. Sedikitnya 15 warga Palestina tewas dan lebih dari 70 orang terluka dalam serangan itu.
Para pejabat Palestina mengutuk keras tindakan Israel, menyebutnya sebagai kejahatan berlebihan dan pembantaian. Sementara itu, dunia internasional terus mengecam serangan tersebut dan mendesak agar dihentikan segera untuk mencegah lebih banyak korban jiwa di antara warga sipil yang tak bersalah. Masyarakat global menanti solusi damai yang segera ditemukan untuk mengakhiri penderitaan rakyat Gaza yang tak berdosa.