Sorotan Terhadap Keamanan Jembatan Kaca di Limpakuwus Banyumas Setelah Insiden Tragis

Pengelola The Geong dihimpit pertanyaan tentang keamanan jembatan kaca setelah peristiwa tragis yang memicu keresahan publik.

Sorotan Terhadap Keamanan Jembatan Kaca di Limpakuwus Banyumas Setelah Insiden Tragis
Jembatan kaca pecah di tempat wisata The Geong, kompleks Hutan Pinus Limpakuwus, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, pecah, Rabu (25/10/2023).

Cydem.co.id' Jakarta - Keamanan jembatan kaca The Geong di kompleks Hutan Pinus Limpakuwus, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menjadi perhatian utama setelah insiden tragis di mana jembatan setinggi 15 meter tersebut pecah. Insiden tersebut menyebabkan kematian seorang wisatawan dan melukai tiga orang lainnya. Pihak pengelola telah membantah adanya kekurangan dalam standar keamanan jembatan tersebut, meskipun sebelumnya telah muncul sorotan dari warganet terkait keamanannya.

Ketua Koperasi Hutan Pinus Limpakuwus, Eko Purnomo, mengungkapkan bahwa setelah insiden tersebut, mereka telah mengundang pengelola The Geong untuk melakukan evaluasi terkait pengelolaan manajemen, manajemen media sosial, manajemen risiko, dan aspek lainnya. Terdapat komentar-komentar di media sosial yang telah menyoroti soal standar keamanan wahana tersebut, terutama terkait keamanan dan konstruksi jembatan kaca tersebut.

Namun, dalam pertemuan tersebut, pemilik The Geong hanya mengirimkan perwakilannya, yang membuat diskusi tidak mencapai titik temu yang pasti. Eko menjelaskan bahwa meskipun The Geong berlokasi di kompleks yang sama, wahana tersebut bukan bagian dari pengelolaan Koperasi Hutan Pinus Limpakuwus. Lahan yang digunakan oleh The Geong adalah milik Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BBPTUHPT) Baturraden, dan Koperasi Hutan Pinus Limpakuwus hanya memiliki kerja sama dalam pengelolaan lahan parkir.

Sebelum insiden pecahnya jembatan kaca, telah terdengar sorotan tentang standar keamanan jembatan tersebut. Meskipun pihak pengelola The Geong menyatakan bahwa jembatan dalam kondisi baik sebelum insiden, kejadian tragis ini telah memunculkan pertanyaan lebih mendalam tentang pentingnya meninjau ulang standar keamanan dalam wahana-wahana sejenis. Keamanan pengunjung harus menjadi prioritas utama dalam industri pariwisata, dan insiden seperti ini memanggil semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan dan kepatuhan terhadap standar keamanan yang ketat.