Jessica Wongso heran dengan viralnya film "Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso" di Netflix.

Film tersebut memicu perdebatan di masyarakat karena dianggap menampilkan kejanggalan dalam persidangan, membagi pendapat warganet tentang kesalahan atau kebenaran Jessica.

Jessica Wongso heran dengan viralnya film "Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso" di Netflix.
Reaksi Jessica Wongso soal kasusnya dijadikan film dokumenter.

Cydem.co.id' Jakarta - Jessica Wongso, yang saat ini masih menjalani hukuman di Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur, atas kasus kopi sianida yang menewaskan Wayan Mirna Salihin, menanggapi viralnya film dokumenter "Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso" di media sosial. Meski kontennya membahas kasusnya, pengacaranya, Sordame Purba, mengungkapkan bahwa Jessica tidak merasa trauma melihat ulasan kembali atas kasus tersebut, namun dia merasa heran dengan seberapa viralnya film tersebut. Jessica bahkan belum menonton film tersebut karena tidak memiliki akses ke platform Netflix di dalam penjara.

Menurut Hidayat Bustam, anggota tim pengacara Jessica, film tersebut merupakan sebuah dokumenter yang mencakup wawancara dengan semua pihak yang terlibat dalam kasus tersebut. Dia mengakui bahwa mereka tidak pernah mengantisipasi seberapa viralnya film tersebut dan bahwa semua yang diungkapkan di dalamnya telah diambil dari catatan persidangan. Hidayat Bustam juga menegaskan keyakinannya bahwa Jessica tidak bersalah, pendirian yang telah ia pegang sejak awal persidangan. Menurutnya, tidak ada bukti yang mendukung dakwaan bahwa Jessica terlibat dalam pembunuhan tersebut, sehingga mereka tetap memperjuangkan keadilan untuk kliennya.

Sementara film dokumenter tersebut menjadi sorotan publik, terutama karena dinilai menampilkan beberapa kejanggalan dalam proses persidangan dan produksi filmnya, warganet terbagi dalam pendapat mereka mengenai kesalahan atau ketidakbersalahan Jessica. Kontroversi seputar film ini mengguncang media sosial, menciptakan diskusi yang terus berlanjut tentang kasus kopi sianida yang tragis ini. Kedua belah pihak tetap mempertahankan pandangan mereka, menciptakan perdebatan yang kompleks di antara masyarakat.