Elon Musk vs Mark Zuckerberg , Siapa yang menang?

Cydem Kategori Internasional

Elon Musk vs Mark Zuckerberg , Siapa yang menang?

Cydem.co.id, Jakarta Elon Musk dan Mark Zuckerberg terlihat sangat serius dengan rencana duel mereka, dan fans harus membayar jika ingin menonton pertandingan tersebut.

Presiden UFC Dana White mengatakan dia sedang dalam tahap awal merencanakan pertarungan.

"Ini akan menjadi pertarungan terbesar dalam sejarah dunia, lebih besar dari apa pun yang pernah dilakukan ... Ini akan memecahkan semua rekor bayar-per-tayang," kata Dana White, meluncurkan situs web CNBC International pada hari Sabtu. (24 Juni 2023).

Sementara bayar-per-tayang UFC standar berharga sekitar $80, White mengatakan dia akan mengenakan biaya $100 untuk pertempuran antara Musk dan Zuckerberg. Pertarungan bayar-per-tayang terbesar sebelumnya adalah pertarungan Conor McGregor-Floyd Mayweather pada tahun 2017, yang menghasilkan pendapatan lebih dari $600 juta.

Mayweather dikatakan telah menghasilkan $275 juta setelah menang, sementara McGregor memperoleh $85 juta.

Tetapi pertarungan antara Elon Musk, orang terkaya di dunia, dan Zuckerberg, orang terkaya ke-10 di dunia dengan kekayaan bersih gabungan sebesar $340 miliar, dapat dengan mudah mencetak rekor baru. "Saya pikir itu tiga kali lipat (dibandingkan dengan pertarungan Mayweather-McGregor)," katanya.

Dihimpun cydem.co.id dari berbagai sumber, berikut fakta perebutan kekuasaan Elon Musk dengan Mark Zuckerberg.

1. Kekayaan

Per 23 Juni 2023, kekayaan bersih Elon Musk sekitar $239,5 miliar atau Rp 3,593 triliun, menempatkannya di posisi pertama dalam edisi Forbes. Sementara itu, Mark Zuckerberg diperkirakan memiliki kekayaan bersih sebesar $101,1 miliar atau Rp 1.516 triliun.

2. Perusahaan

Elon Musk adalah pendiri perusahaan otomotif Tesla, perusahaan pesawat luar angkasa SpaceX, perusahaan konstruksi infrastruktur The Boring Company, dan baru-baru ini menjadi pemilik platform Twitter Blue Bird. Selain itu, Musk juga berinvestasi di perusahaan kecerdasan buatan DeepMind Technologies, yang didirikan pada akhir 2010. Elon juga memiliki pembuat chip implan otak Neuralink.

Sementara Zuckerberg, gurita komersial juga tak kalah besar. Selain Facebook, Zuck membeli Instagram pada tahun 2012 seharga $1 miliar untuk mengendalikannya. Dua tahun kemudian, dia membeli WhatsApp seharga Rp 19 miliar (lebih dari Rp 284 triliun). Kabar terbaru Zuckerberg akan mengakuisisi Oculus, pembuat headset VR. Tak hanya itu, Zuck juga turut serta berinvestasi bersama Interkom melalui Iconiq.

3. Kekuatan otot

Secara fisik, ayah X Æ A-XII lebih tinggi dari Zuck. Musk mengaku berkelahi di jalanan saat tumbuh dewasa di Afrika Selatan. Di sisi lain, Zuckerberg juga tak kalah kompetitif. Dia adalah petarung seni bela diri campuran (MMA) dan memenangkan turnamen jiu jitsu. Dia mengklaim telah menyelesaikan latihan 'Murph Challenge' yang sangat sulit dalam waktu kurang dari 40 menit.

4. Koneksi

Elon Musk dikenal dekat dengan miliarder seperti pendiri Google Larry Page dan Sergey Brin. Namun, ada beberapa masalah yang bisa membuat Musk semakin dekat dengan Brin. Memang, Elon Musk pernah berselingkuh dengan istri Serge Brin, Nicole Shanahan. Salah satu orang terdekat Musk saat ini diyakini adalah Jack Dorsey, pendiri Twitter.

Sedangkan Mark Zuckerberg memiliki seorang teman bernama Eduardo Saverin, seorang teman yang menjadi investor awal di Facebook. Namun, Saverin tidak pernah mengajukan gugatan terhadap Zuckerberg, menuduhnya menggunakan uang Facebook untuk keuntungan pribadi selama musim panas. 5. Kontroversi

Adapun kontroversi tersebut, Zuck terlibat dalam skandal Cambridge Analytica ketika data pengguna Facebook diduga digunakan untuk membicarakan pemilihan presiden AS 2016. Zuck dipanggil oleh Kongres AS. Kontroversi lain adalah hype Zuckerberg tentang Metaverse, tetapi dia baru-baru ini beralih ke kecerdasan buatan.

Jika Elon Musk tampaknya lebih kontroversial. Dia menerima banyak kritik karena mengotak-atik harga Dogecoin dengan tweet di Twitter. Perdagangan bolak-balik Twitter juga dramatis, belum lagi beberapa kebijakan seputar centang biru berbayar yang dianggap merugikan tokoh publik. Kontroversi terbarunya menyangkut chip untuk otak manusia yang akan diproduksi oleh perusahaannya, Neuralink.