Uang Rey Utami 10 Juta Ditolak Oleh Penjual Toge Goreng, Lebih Sukai Selimut

Kisah ini menegaskan pentingnya tindakan kecil, kejujuran, dan sikap tulus ikhlas dalam mencari kebahagiaan dalam kehidupan sehari-hari.

Uang Rey Utami 10 Juta Ditolak Oleh Penjual Toge Goreng, Lebih Sukai Selimut
Rey Utami akhirnya setuju dengan pilihan Mang Idam, menyatakan bahwa pengalaman tersebut memberinya pelajaran berharga tentang nilai-nilai kehidupan yang sebenarnya. (Tangkapan Layar dari video UANG REY UTAMI 1O JUTA DITOLAK TUKANG PENJUAL TOGE GORENG di Youtube)

Cydem.co.id' Bogor - Di sebuah kunjungan kuliner yang tak biasa, Rey Utami, seorang YouTuber terkenal, mengungkapkan keinginannya untuk mencicipi toge goreng, hidangan khas Bogor, di sebuah daerah bernama Sentul. Namun, yang membuat cerita ini menarik adalah alasan di balik penolakan sejumlah besar uang yang dia tawarkan kepada penjual toge goreng.

Rey Utami, yang awalnya tidak terlalu menyukai toge goreng, merasa tertarik untuk mencari hidangan ini yang jarang dia nikmati. Dia merasa sudah lama tidak mencicipi toge goreng dan ingin melakukannya saat ini. Itulah mengapa dia memutuskan untuk mencari penjual toge goreng di daerah Sentul.

Setelah mencari ke sekitar daerah Sentul, Rey menemukan Mang Idam, seorang penjual toge goreng yang telah berjualan selama 21 tahun. Mang Idam adalah orang asli Bogor yang memutuskan untuk pindah ke daerah tersebut karena dampak pandemi COVID-19. Rey kemudian mengajukan pertanyaan menarik kepada Mang Idam, "Berapa harganya satu porsi toge goreng?"

Mang Idam menjawab dengan tegas, "Harganya adalah Rp10.000." Rey yang terkesan dengan hidangan tersebut kemudian membuat tawaran yang sulit untuk ditolak. Dia menawarkan sejumlah uang besar, yaitu Rp10 juta, untuk satu porsi toge goreng.

Namun, yang membuat cerita ini unik adalah keputusan Mang Idam. Dia menolak tawaran uang sebesar Rp10 juta dengan tegas. Menurutnya, dia lebih memilih untuk menerima selimut yang Rey tawarkan sebagai pengganti uang tersebut. Rey Utami, dengan senang hati, memberikan selimut tersebut sebagai ungkapan terima kasih atas hidangan toge goreng yang lezat dan keramahan Mang Idam.

Pada akhir wawancara, Mang Idam mengungkapkan filosofi hidupnya. Dia berbicara tentang pentingnya menjalani hidup yang sederhana dan berkah, dan mengatakan bahwa uang bukanlah segalanya. Dia juga menyebutkan bahwa dia akan menggunakan selimut tersebut untuk anak-anak di rumahnya yang membutuhkan.

Kisah Rey Utami yang menolak uang besar untuk menghormati penjual toge goreng yang rendah hati ini telah menginspirasi banyak orang. Meskipun ia awalnya hanya ingin mencicipi makanan, ia pergi dengan pelajaran berharga tentang kesederhanaan, berkah, dan kebaikan hati manusia. Semoga kisah ini dapat menjadi inspirasi bagi kita semua untuk selalu menghargai nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.