Ketegangan di Koalisi Indonesia Maju: Prabowo Subianto Tunda Deklarasi Cawapres Akibat Tekanan Internal
Ketua Demokrat, Andi Arief, Menyebut Ada Tekanan terhadap Prabowo untuk Belum Mendeklarasikan Cawapres dan Mendaftar ke KPU
Cydem.co.id' Jakarta - Dalam suasana politik yang memanas menjelang Pilpres 2024, ketegangan muncul di dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) saat Prabowo Subianto, Ketum Partai Gerindra, menunda deklarasi cawapres dan pendaftaran ke KPU. Pernyataan ini datang dari Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Andi Arief, yang menyebut adanya pihak dalam koalisi yang memaksakan kehendak mereka, sementara Prabowo memiliki pandangan berbeda.
Meskipun Partai Golkar secara resmi mengusulkan Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka sebagai capres dan cawapres Pilpres 2024, ketidaksepakatan dalam koalisi memperlambat proses pengambilan keputusan. Gibran telah mendapatkan dukungan dari Ketua PAN, Zulkifli Hasan, dan Prabowo serta Gibran secara terpisah menghadiri Rapimnas II Partai Golkar Tahun 2023.
Di sisi lain, Partai Demokrat tetap teguh dalam komitmennya terhadap Prabowo, bersikeras bahwa mereka akan tetap mendukung Prabowo, terlepas dari siapapun yang dipilih sebagai cawapresnya. Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, menegaskan bahwa partainya siap mendukung Prabowo dalam meraih kemenangan di Pilpres 2024.
Sementara Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka masih menjadi sorotan, ketegangan di dalam koalisi menambah kompleksitas dalam persiapan menjelang Pilpres, meningkatkan spekulasi dan ketidakpastian di tengah politik nasional. Dalam waktu dekat, diharapkan keputusan resmi dari KIM akan membawa kejelasan dalam dinamika politik Indonesia menjelang pemilihan presiden yang sangat dinanti-nantikan.