Airlangga & Zulhas Tanggapi "Dirty Vote": Di Era Sekarang, Sulit Ada Kecurangan

Airlangga menyebut film ini sebagai black campaign karena dirilis saat hari tenang Pemilu

Airlangga & Zulhas Tanggapi "Dirty Vote": Di Era Sekarang, Sulit Ada Kecurangan
Ketum Golkar dan PAN kompak tidak percaya dengan film Dirty Vote soal kecurangan Pemilu 2024.

Cydem.co.id' Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, dan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan (Zulhas), memberikan respons terhadap film dokumenter "Dirty Vote" yang mengungkap berbagai kecurangan selama Pemilu 2024.

Airlangga Hartarto menilai film tersebut sebagai black campaign, terutama karena dirilis saat hari tenang Pemilu. Menurutnya, tahapan Pemilu 2024 telah berjalan lancar dan aman, dan tidak perlu diadakan kegaduhan.

"Saya kira seluruh rakyat Indonesia sudah punya pilihan dan putusan, ya kan. Kita tunggu saja. Jangan menyebarkan isu macam-macam, ini curang lah ini begitu lah, kan jadi membuat orang resah," ujar Airlangga.

Zulhas, sementara itu, menyatakan keraguan terhadap dugaan kecurangan dalam Pemilu tersebut. Menurutnya, di era saat ini sulit untuk ada kecurangan karena proses Pemilu dilakukan secara terbuka.

"Zaman ini mana bisa curang? Masa zaman gini masih bisa curang tuh gimana. Emang masih ada yang rahasia? Curang itu gimana caranya sekarang itu?" ujar Zulhas.

Produksi film dokumenter "Dirty Vote" dilakukan oleh rumah produksi WatchDoc, yang melibatkan kolaborasi dengan 20 lembaga lainnya. Film ini menampilkan hasil riset kecurangan pemilu yang dilakukan oleh koalisi masyarakat sipil.