Kisruh Komunikasi Timnas AMIN: Sudirman Said dan Partai NasDem Berbeda Pendapat, Memengaruhi Kesiapan Tim Menuju Pilpres 2024
Jubir Timnas AMIN Bestari Barus membantah bahwa Sudirman Said mewakili pandangan tim secara keseluruhan
Cydem.co.id' Jakarta - Suasana panas kembali menyelimuti internal Timnas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) dengan munculnya perbedaan pendapat antara Co-Captain Timnas AMIN Sudirman Said dan Partai NasDem. Perbedaan ini ternyata bermula dari komunikasi yang terjalin antara politikus PDI-Perjuangan Guntur Romli dan Sudirman Said terkait tekanan kekuasaan.
Menurut Romli, komunikasi tersebut mencakup isu politik bersih dan integritas Pemilu, terutama setelah putusan Mahkamah Konstitusi yang mengizinkan kepala daerah di bawah 40 tahun mencalonkan diri sebagai cawapres. Meskipun demikian, Jubir Timnas AMIN Bestari Barus membantah bahwa Sudirman Said mewakili sikap keseluruhan dari Timnas AMIN.
Konflik semakin meruncing ketika Pelatih Kepala Timnas AMIN dan Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali, menyatakan bahwa Anies-Cak Imin tidak perlu bersekutu dengan pasangan calon lain di Pilpres 2024. Sudirman Said merespons dengan keraguan terhadap representasi ucapan Ali terhadap sikap Partai NasDem.
Pernyataan-pernyataan ini kemudian memicu berbagai tanggapan, termasuk dari Sekretaris Jenderal Partai NasDem Hermawi Taslim yang menyayangkan pernyataan Sudirman Said yang dianggap menyeret-nyeret nama Partai NasDem. Hermawi juga menegaskan bahwa pernyataan Ali mencerminkan sikap resmi partai.
Dalam responsnya, Bestari Barus dari Partai NasDem bahkan meminta Sudirman Said dikeluarkan dari Timnas AMIN karena dianggap telah mengganggu dan tidak berkoordinasi dengan partai pengusung. Sementara itu, Kapten Timnas AMIN Muhammad Syaugi Alaydrus menanggapi perbedaan ini dengan sikap santai, menyebutnya sebagai hal yang wajar dalam demokrasi organisasi.