Helium-3: Isotop Langka Ini Diduga Bocor dari Inti Bumi dan Membuka Sejarah Asal-usul Planet Kita

Helium-3, gas langka pasca-Big Bang, ditemukan bocor dari inti Bumi, merangsang penelitian tentang evolusi tata surya.

Helium-3: Isotop Langka Ini Diduga Bocor dari Inti Bumi dan Membuka Sejarah Asal-usul Planet Kita
Ilustrasi. Pengeluaran Helium-3 dari dalam Bumi jadi perhatian pakar.

Cydem.co.id' Jakarta - Para ilmuwan telah mengungkapkan temuan mengejutkan tentang asal-usul planet kita, Bumi. Gas langka, Helium-3, yang diyakini tercipta tak lama setelah peristiwa Big Bang, dideteksi bocor dari inti Bumi. Temuan ini memunculkan pertanyaan besar tentang bagaimana planet kita terbentuk dan berinteraksi dengan kosmos sejak awal.

Helium-3, sebuah isotop langka helium yang hanya menyusun 0,0001 persen helium di Bumi, terbentuk dari berbagai proses, termasuk peluruhan radioaktif tritium dan kemungkinan besar, proses Big Bang. Helium-3 ini dianggap sebagai keajaiban alam dan diyakini tercipta beberapa saat setelah Big Bang yang mengawali terbentuknya semesta kita pada 13,8 miliar tahun yang lalu.

Namun, yang membuat temuan ini semakin menarik adalah konsep bahwa Bumi mungkin telah terbentuk di dalam nebula surya, tempat Helium-3 ini pertama kali muncul. Sebelumnya, ada asumsi bahwa Bumi mungkin terbentuk di pinggiran nebula surya atau selama fase pemudaran. Temuan ini memberikan bukti lanjutan yang mendukung teori terbentuknya Bumi di dalam nebula surya.

Peter Olson, seorang geofisikawan dari University of New Mexico dan pemimpin penelitian ini, mengatakan, "Helium-3 adalah keajaiban alam, dan menjadi kisi-kisi sejarah Bumi dengan adanya jumlah besar isotop [Helium-3] di dalam inti Bumi."

Sebelum penemuan ini, ilmuwan telah menduga bahwa sekitar 2 kilogram Helium-3 bocor dari inti Bumi setiap tahun, terutama di sepanjang sistem punggungan tengah laut tempat lempeng tektonik bertemu. Kuantitas gas ini cukup besar untuk mengisi balon seukuran meja.

Namun, meskipun jumlah Helium-3 yang bocor dari inti Bumi telah diperkirakan, para ilmuwan belum yakin secara pasti seberapa besar kandungan Helium-3 yang masih ada di inti Bumi. Oleh karena itu, para peneliti menggunakan model perilaku isotop helium selama fase penting dalam sejarah Bumi untuk memperkirakan jumlah Helium-3 di inti Bumi.

Model ini membantu mereka menentukan bahwa ada antara 10 teragram hingga satu pentagram Helium-3 yang berada di inti Bumi. Ini adalah jumlah yang sangat besar dan menjadi bukti yang kuat bahwa Bumi terbentuk di dalam nebula surya dengan konsentrasi gas yang tinggi.

Namun, perlu dicatat bahwa meskipun hasil perhitungan ini mengejutkan, beberapa asumsi tetap diperlukan dalam pemodelan ini, termasuk teori bahwa Bumi mengambil Helium-3 saat terbentuk di nebula surya dan bagaimana helium masuk ke dalam logam yang membentuk inti Bumi, serta sebagian helium yang pergi ke mantel Bumi. Beberapa asumsi ini membuka ruang bagi perdebatan dan penelitian lebih lanjut.

Temuan tentang Helium-3 yang bocor dari inti Bumi dan kemungkinan terbentuknya Bumi di dalam nebula surya adalah salah satu penemuan yang mengubah paradigma dalam pemahaman kita tentang asal-usul planet kita. Dalam upaya untuk memahami bagaimana Bumi dan tata surya kita terbentuk, para ilmuwan terus merenungkan misteri-misteri kosmik ini, membuka pintu untuk penelitian lebih lanjut yang dapat membuka sejarah awal alam semesta.