Wakanda No More, Indonesia Forever": Makna dan Konteks Ungkapan Viral Anies Baswedan dalam Debat Capres 2024
Anies menggunakan pernyataan tersebut sebagai janji akan perubahan dan kemajuan bagi Indonesia
Cydem.co.id' Jakarta - Gubernur DKI Jakarta dan calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, menciptakan kehebohan dalam debat capres-cawapres 2024 dengan pernyataan penutupnya, "Wakanda no more, Indonesia forever." Ungkapan ini menjadi viral di media sosial dan memicu berbagai tanggapan dari netizen. Mari kita kupas lebih dalam makna dan konteks di balik pernyataan kontroversial ini.
Anies Baswedan menyampaikan pernyataan tersebut ketika berjanji akan menjaga kebebasan berpendapat bagi semua masyarakat Indonesia, terutama para pemilih muda. Dalam penutupannya, Anies mengajak generasi muda untuk memilih pemimpin yang serius dan bukan hanya main-main dalam memimpin negara.
"Wakanda no more, Indonesia forever" seolah menjadi slogan yang mencerminkan komitmen Anies untuk mengakhiri masa terisolasi, mirip dengan kondisi negara fiksi Wakanda dalam film populer Disney Marvel, Black Panther: Wakanda Forever. Dalam dunia Marvel Universe, Wakanda adalah negara yang tersembunyi dan makmur karena memegang teguh budaya asli tanpa dipengaruhi budaya luar.
Namun, netizen Indonesia sering menggunakan istilah "negara Wakanda" untuk merujuk kepada kondisi yang tidak ideal atau keanehan yang terjadi di Indonesia. Sebagai contoh, netizen menyinggung isu birokrasi yang membuat orang pintar tidak betah di Indonesia, merujuk ke kondisi di "negara Wakanda" yang diatur sedemikian rupa.
Postingan Anies mengenai "Wakanda no More, Indonesia forever" di media sosialnya mencapai tingkat virality yang tinggi. Video tersebut telah dilihat lebih dari 3,6 juta kali dan mendapat ribuan like serta retweet.
Ungkapan Anies ini juga menunjukkan kepiawaiannya menggunakan budaya pop sebagai alat untuk berkomunikasi dan meresapi aspirasi masyarakat. Maka dari itu, konteks dan makna di balik pernyataan ini perlu dicermati secara bijak tanpa menutup mata terhadap interpretasi masyarakat yang berkembang.
Dalam konteks politik, Anies Baswedan berusaha membangun citra sebagai pemimpin yang ingin membawa Indonesia ke arah yang lebih terbuka dan maju, meninggalkan konsep terisolasi seperti dalam "Wakanda." Meskipun menjadi sorotan, pernyataan ini bisa membawa dampak positif atau negatif tergantung pada bagaimana masyarakat menerimanya.