Hasil Quick Count dan Real Count Ungkap PSI Tak Lolos Parlemen Pada Pemilu 2024
Data real count KPU menambah keraguan atas peluang PSI, dengan hanya meraih sekitar 2,52 persen suara
Cydem.co.id' Jakarta - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menghadapi tantangan besar setelah hasil hitung cepat dan real count menunjukkan ketidakmampuan mereka untuk mencapai ambang batas suara parlemen pada Pemilu 2024. Prediksi dari beberapa lembaga survei menyatakan bahwa PSI tidak akan berhasil meraih kursi di DPR RI, sesuai dengan ambang batas 4 persen yang ditetapkan.
Menurut data dari Litbang Kompas pada Senin (19/2) pukul 10.38 WIB, PSI hanya mampu meraih 2,81 persen suara berdasarkan total suara masuk sebesar 99,35 persen. Sementara itu, hasil survei dari Voxpol Center Research and Consulting menunjukkan angka yang serupa, dengan PSI hanya memperoleh 2,93 persen suara dari total suara masuk sebesar 79,10 persen pada waktu yang sama.
Bukan hanya itu, Charta Politika juga menyebutkan PSI sebagai salah satu dari sepuluh partai yang tidak berhasil melangkah ke Senayan. Partai-partai lain yang diprediksi gagal melenggang ke DPR antara lain Perindo, Gelora, Hanura, Partai Buruh, Partai Ummat, Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Garuda, dan PKN.
Namun, hasil real count dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) menambahkan keraguan atas peluang PSI. Menurut data terbaru pada 20 Februari pukul 10.00, PSI hanya berhasil meraih 1.618.306 suara atau sekitar 2,52 persen dari total suara yang berhasil direkap. Data tersebut berasal dari 478.048 Tempat Pemungutan Suara (TPS) dari total 823.236 TPS yang ada, mencakup sekitar 58,07 persen suara yang terhitung.
KPU telah melakukan proses penghitungan suara sejak Rabu (14/2), mengumpulkan data dari seluruh TPS di Indonesia melalui aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap). Meski demikian, adanya perbedaan antara jumlah total suara partai dengan jumlah akumulasi suara tiap caleg menimbulkan beberapa kejanggalan dalam sistem tersebut.
Dengan demikian, PSI dan partai lainnya yang berada di ambang batas suara parlemen, masih menanti hasil resmi dari KPU. Hasil resmi tersebut akan ditetapkan setelah proses penghitungan suara manual yang dilakukan secara bertingkat, mulai dari tingkat kecamatan, kabupaten/kota hingga tingkat nasional.
Dalam situasi ini, PSI dan partai lainnya akan terus memantau perkembangan dan hasil akhir dari proses penghitungan suara oleh KPU. Mereka juga akan mengevaluasi strategi politik mereka untuk menghadapi potensi hasil akhir yang tidak sesuai dengan harapan mereka.