TKN Sarankan Prabowo Tetap di Menteri Pertahanan: Respons Terhadap Panggilan Mundur dan Konflik Kepentingan

TKN menyarankan Prabowo tetap sebagai Menteri Pertahanan meskipun ada permintaan mundur dari jabatan

TKN Sarankan Prabowo Tetap di Menteri Pertahanan: Respons Terhadap Panggilan Mundur dan Konflik Kepentingan
Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Ahmad Muzani mengatakan telah menyarankan agar capres nomor urut 2, Prabowo Subianto tidak mundur dari jabatan Menteri Pertahanan.

Cydem.co.id' Jakarta - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) dari pasangan Prabowo-Gibran, Ahmad Muzani, memberikan tanggapannya terhadap panggilan untuk mundur dari jabatan Menteri Pertahanan yang diberikan oleh beberapa pihak, termasuk Ganjar Pranowo. Muzani menegaskan bahwa TKN menyarankan agar Prabowo Subianto, calon presiden nomor urut 2, tetap menjalankan tugasnya sebagai Menteri Pertahanan hingga akhir periode.

Meskipun Mahfud MD telah mengumumkan niatnya untuk mundur dari Kabinet Indonesia Maju, Muzani menegaskan bahwa tidak ada alasan bagi Prabowo untuk mengikuti langkah tersebut. Dia meyakinkan bahwa tidak akan ada konflik kepentingan meskipun Prabowo terus aktif dalam kampanye, karena Prabowo akan membagi waktu dengan bijaksana antara tugas pemerintahan dan kegiatan kampanye.

"Selama menjadi calon presiden, beliau juga cuti jika diperlukan, dan saat ada tugas yang harus dilaksanakan, beliau akan fokus pada tugas tersebut. Sepertinya Pak Prabowo akan menyelesaikan tugasnya sampai akhir periode," ujar Muzani di Media Centre TKN, Jakarta Selatan.

Sementara itu, Ganjar Pranowo, calon presiden nomor 3, telah menyatakan bahwa para calon presiden dan wakil presiden yang memiliki konflik kepentingan sebaiknya mundur dari jabatan mereka, mengikuti contoh Mahfud. Meskipun demikian, Muzani menegaskan bahwa TKN menghormati keputusan Mahfud untuk mundur, sementara Prabowo tetap akan menjalankan tugasnya sebagai Menteri Pertahanan.

"Tentu saja, itu sepenuhnya hak pribadi, dan kami menghormati keputusan tersebut. Pemerintahan akan tetap berjalan seperti biasa," tambahnya.

Situasi politik ini menarik perhatian publik karena melibatkan dinamika internal pemerintahan menjelang pemilihan presiden yang semakin dekat. Langkah Mahfud untuk mundur dari kabinet menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana hal itu akan memengaruhi dinamika politik dan strategi kampanye di masa mendatang.

Kedua belah pihak, baik TKN maupun pihak yang menginginkan Prabowo untuk mundur dari jabatan Menteri Pertahanan, sepertinya memiliki alasan yang kuat di balik pendiriannya. Namun, pertanyaan tentang stabilitas pemerintahan dan kelangsungan tugas-tugas pemerintah di tengah kampanye politik yang semakin intens tetap menjadi fokus perdebatan di kalangan masyarakat.

Dengan pernyataan resmi dari TKN dan responsnya terhadap panggilan untuk mundur, jelas bahwa Prabowo Subianto akan tetap berkomitmen pada jabatannya sebagai Menteri Pertahanan, setidaknya hingga akhir periode. Sementara itu, dinamika politik Indonesia terus berkembang menjelang pemilihan presiden yang akan datang.