Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati Kembali Masuk Daftar 100 Wanita Berpengaruh Dunia Versi Forbes
Nicke mempertahankan reputasi setelah sebelumnya masuk dalam daftar wanita berpengaruh di tahun 2020, 2021, dan 2022
Cydem.co.id' Jakarta - Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, berhasil meraih prestasi luar biasa dengan kembali masuk dalam daftar 100 wanita paling berpengaruh di dunia versi Forbes tahun 2023. Dalam daftar prestisius ini, Nicke menempati peringkat ke-51, berbagi kehormatan dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang berada di peringkat ke-47.
Forbes menetapkan peringkat ini berdasarkan empat metrik utama, yakni pendapatan, media, dampak, dan lingkup pengaruh. Nicke Widyawati, selaku Direktur Utama BUMN energi terbesar di Indonesia, dinilai atas perannya yang krusial dalam memimpin Pertamina dan menjalankan tanggung jawabnya sebagai Ketua Gugus Tugas Energi, Keberlanjutan, dan Iklim saat Indonesia menjadi presiden G20 pada tahun 2022.
Dalam pencapaiannya tersebut, Nicke berhasil membawa tiga rekomendasi utama, termasuk percepatan transisi menuju energi berkelanjutan, memastikan transisi yang tepat dan berkeadilan, serta memastikan keterjangkauan energi bagi masyarakat. Keberhasilan ini sejalan dengan komitmen Pertamina dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dan mencapai Sustainable Development Goals (SDG's).
Nicke Widyawati menyambut penghargaan ini dengan rendah hati, menyatakan bahwa pencapaian tersebut tak terlepas dari dukungan penuh seluruh stakeholder, manajemen, dan pekerja Pertamina di seluruh Indonesia. Dalam pernyataannya, Nicke juga menegaskan bahwa prestasi ini akan menjadi motivasi bagi dirinya dan timnya untuk terus berkontribusi dalam menjaga ketahanan energi nasional serta mensukseskan transisi energi demi pencapaian Net Zero Emission.
Prestasi Nicke sebagai salah satu wanita berpengaruh dunia kembali memperkuat citra Pertamina sebagai pemimpin di sektor transisi energi. Perusahaan ini terus berkomitmen untuk mendukung upaya global dalam mengurangi dampak perubahan iklim melalui penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasionalnya.