Tragedi Kemanusiaan di Gaza: 9.500 Korban Tewas, Termasuk 3.900 Anak

9.500 orang, termasuk 3.900 anak-anak dan 2.509 perempuan, tewas dalam serangan Israel di Gaza, yang juga menghancurkan 55 masjid, tiga universitas, dan 16 rumah sakit

Tragedi Kemanusiaan di Gaza: 9.500 Korban Tewas, Termasuk 3.900 Anak
Korban tewas akibat serangan Israel di Gaza, Palestina meningkat menjadi 9.500 orang. Dari total jumlah tersebut, lebih dari setengahnya adalah perempuan dan anak-anak. Ilustrasi

Cydem.co.id' jakarta - Korban tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza, Palestina, terus bertambah tragis. Menurut laporan terbaru dari Kepala Kantor Media Hamas, Salama Marouf, jumlah korban tewas mencapai 9.500 orang, termasuk 3.900 anak-anak dan 2.509 perempuan. Serangan yang terus berlanjut ini telah menghancurkan ribuan nyawa, meninggalkan luka-luka yang mendalam di komunitas Gaza.

Selama serangan yang dilakukan sejak 7 Oktober lalu, banyak fasilitas penting di Gaza menjadi sasaran, termasuk 55 masjid, tiga universitas, tiga gereja, dan lima gedung milik Kementerian Wakaf dan Agama. Selain itu, sektor layanan kesehatan juga menderita kerugian parah, dengan 16 rumah sakit, 32 pusat layanan primer, dan 27 ambulans yang rusak akibat serangan tersebut.

Bukan hanya infrastruktur kesehatan yang terkena dampak, namun ribuan rumah juga luluh lantah akibat serangan ini. Menurut Marouf, 8.500 rumah hancur dan 40 ribu unit rumah mengalami kerusakan serius. Bahkan, sekolah dan kantor pusat pemerintah juga tidak luput dari serangan tersebut, dengan 220 sekolah dan 88 kantor pusat pemerintah yang rusak.

Situasi semakin memburuk dalam 24 jam terakhir, saat pesawat Israel intensif melakukan serangan di berbagai wilayah Gaza. Serangan tersebut tidak pandang bulu, menargetkan rumah sakit dan sekolah yang seharusnya menjadi tempat aman bagi ribuan warga sipil yang mengungsi. Pada satu serangan, Sekolah Al-Fakhoura, yang dikelola oleh badan PBB UNRWA dan menampung pengungsi di kamp Jabalia, Gaza utara, menjadi sasaran pemboman. Serangan tersebut mengakibatkan 15 warga Palestina tewas dan lebih dari 70 orang lainnya terluka.

Marouf mengecam serangan ini sebagai upaya "menghilangkan semua aspek kehidupan di Jalur Gaza utara dan Kota Gaza." Serangan berkekuatan besar ini juga bertepatan dengan kunjungan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, ke wilayah tersebut, menunjukkan eskalasi ketegangan yang sangat tinggi.

Warga Gaza kini harus menghadapi situasi kemanusiaan dan kesehatan yang sangat buruk. Dengan sekitar 1,4 juta orang dari total 2,3 juta orang di Gaza terpaksa mengungsi dari rumah mereka, keprihatinan dunia terus tumbuh mengenai nasib warga sipil yang terjebak dalam konflik ini. Situasi yang semakin memburuk membutuhkan respon internasional yang cepat dan tegas untuk mengakhiri penderitaan warga Gaza.