Survei SMRC: Program Satu Keluarga Miskin, Satu Sarjana Unggul di Mata Pemilih Pilpres 2024

Survei SMRC dilakukan tatap muka dengan 4.540 responden, periode 29 November-8 Desember 2023

Survei SMRC: Program Satu Keluarga Miskin, Satu Sarjana Unggul di Mata Pemilih Pilpres 2024
Survei merilis hasil temuan reaksi warga terhadap janji-janji paslon capres cawapres di Pilpres 2024.

Cydem.co.id' Jakarta - Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) baru-baru ini merilis hasil survei terkait program-program dari tiga pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) yang akan bertarung dalam Pilpres 2024. Hasilnya, program satu keluarga miskin, satu sarjana yang diusung oleh Ganjar-Mahfud memimpin dalam pandangan masyarakat dengan raihan dukungan mencapai 48 persen.

Survei ini melibatkan 4.540 responden berusia 17 tahun ke atas, dilaksanakan secara tatap muka selama periode 29 November hingga 8 Desember 2023. Metode stratified multistage random sampling digunakan, dengan margin of error diperkirakan sekitar 2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Dalam keterangan resminya, Pendiri SMRC, Saiful Mujani, menyatakan bahwa program satu keluarga miskin, satu sarjana, menjadi favorit di mata pemilih tanpa memandang paslon yang menawarkannya. "Per program sendiri, yang unggul di mata pemilih adalah satu keluarga miskin, satu sarjana, terlepas dari siapa yang menawarkan," ujar Saiful.

Program lainnya yang turut diukur dalam survei ini melibatkan tunjangan ibu hamil, makan siang dan susu gratis untuk anak sekolah, serta berbagai program perlindungan sosial. Hasilnya menunjukkan bahwa program makan siang dan susu gratis inisiasi Prabowo-Gibran hanya mendapat 20 persen dukungan, dianggap paling tak terlalu penting, sementara program satu keluarga miskin, satu sarjana menjadi yang paling dianggap penting.

Namun, Saiful juga memberikan saran kepada pasangan Prabowo-Gibran untuk mengkaji ulang program makan siang gratis. "Sebaliknya, bagi masyarakat, makan siang gratis tidak terlalu penting. Oleh karena itu, kalau saya pak Prabowo, sudah saya coret program itu," tambahnya.

Dalam hal ketidakseimbangan informasi, terungkap bahwa hanya 12 persen responden yang tahu bahwa pasangan Anies-Muhaimin memiliki program unggulan berupa perlindungan ibu dari kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Meskipun begitu, dari yang tahu, 76 persen menyatakan yakin Anies-Muhaimin bisa mewujudkan hal tersebut jika terpilih.

Dengan hasil survei ini, muncul permasalahan penting terkait komunikasi program-program paslon kepada masyarakat. Program-program yang dianggap penting oleh pemilih harus didorong untuk lebih dikenal agar dapat memberikan dampak positif dalam pemilihan nanti.