Suara PSI di Real Count KPU Lewati Quick Count Semua Lembaga Survei

Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI) menyuarakan kecurigaan terhadap lonjakan suara PSI yang tidak lazim dalam real count KPU

Suara PSI di Real Count KPU Lewati Quick Count Semua Lembaga Survei
Raihan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) meroket dalam waktu singkat berdasarkan hasil hitung suara manual atau real count Komisi Pemilihan Umum (KPU)

Cydem.co.id' Jakarta - Berdasarkan hasil real count Sirekap KPU yang diperbarui pada Senin (4/3) pukul 11.00 WIB, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) berhasil meraih suara sebanyak 2.404.270 atau setara dengan 3,13 persen dari total suara. Data ini menunjukkan bahwa perolehan suara PSI dalam real count KPU melampaui hasil proyeksi quick count yang dirilis oleh sejumlah lembaga survei.

Meskipun sebagian besar hasil quick count lembaga survei menempatkan perolehan suara PSI di bawah 3 persen, data real count KPU menunjukkan angka yang lebih tinggi. Misalnya, quick count Litbang Kompas mencatat 2,81 persen suara untuk PSI, sementara Voxpol mencatat 2,93 persen, dan Politika Research and Consulting (PRC) mencatat 2,78 persen. Hal yang sama juga terjadi pada quick count Poltracking, Lembaga Survei Indonesia (LSI), dan Charta Politika, yang menempatkan perolehan suara PSI di bawah 3 persen.

Namun, perbedaan yang signifikan terjadi saat hasil real count KPU menunjukkan angka 3,13 persen, yang merupakan kenaikan yang cukup mencolok dari proyeksi quick count. Meskipun demikian, peraturan Undang-undang Pemilu menetapkan ambang batas parlemen sebesar 4 persen, sehingga PSI masih di bawah ambang tersebut.

Beberapa pihak mulai menyuarakan kecurigaan terhadap lonjakan signifikan ini, mengingat data real count KPU mencapai 65,80 persen, dan lonjakan suara PSI terlihat tidak lazim. Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI), Karyono, menyoroti bahwa hasil quick count selalu terbukti presisi dengan selisih yang tipis dari hasil KPU. Namun, dalam kasus PSI, lonjakan yang signifikan menjadi sorotan karena potensi dampaknya terhadap hasil pemilu.

Di sisi lain, Juru Bicara PSI, Dedek Prayudi, menganggap bahwa PSI mungkin sedang dijadikan alat untuk mendelegitimasi hasil Pilpres 2024. Menurutnya, fokus penyoalan terhadap PSI mungkin merupakan bagian dari upaya tersebut.

Dengan demikian, hasil real count KPU yang menunjukkan kenaikan suara PSI di atas proyeksi quick count lembaga survei menimbulkan pertanyaan dan keprihatinan terkait integritas pemilu, sementara PSI menyoroti kemungkinan adanya agenda tersembunyi di balik sorotan terhadap partai mereka.