Cak Imin Beri Respons Tantangan Luhut: Hilirisasi Ugal-ugalan, Ayok Kita Cek Bersama
Hilirisasi tidak dianggap efektif dalam mengurangi kemiskinan menurut Imin
Cydem.co.id' Jakarta - Calon Wakil Presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin, merespons tantangan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan terkait klaim hilirisasi industri yang dianggap 'ugal-ugalan'. Dalam sebuah pertemuan di Tulungagung, Jawa Timur, Cak Imin menyatakan kesiapannya untuk membuktikan bahwa dampak kerusakan dari hilirisasi jauh lebih besar daripada manfaatnya.
Cak Imin menyuarakan keprihatinannya terhadap sejumlah kecelakaan kerja yang terjadi dalam proyek hilirisasi di Indonesia dan menekankan bahwa perlu adanya keterbukaan untuk memeriksa sejauh mana dampak positif dan negatifnya.
"Siap saja (bertemu Luhut). Kita tiap saat bisa ngecek antara, apa ya bahasa NU-nya, mudarat dan manfaatnya," ujar Cak Imin seusai pertemuan dengan pembudi daya ikan air tawar.
Imin juga mencatat bahwa hilirisasi, meskipun dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, tidak selalu berkontribusi pada pengentasan kemiskinan. Sebagai contoh, dia mengungkapkan bahwa di Sulawesi Tengah, meskipun pertumbuhan ekonomi naik 13 persen akibat hilirisasi, namun angka kemiskinan justru meningkat.
Cak Imin berpendapat bahwa hilirisasi tidak memberikan nilai tambah signifikan bagi negara, menyoroti dua isu kritis, yaitu keberadaan mafia dan tambang ilegal. Dia menunjukkan situasi di Kalimantan Selatan sebagai contoh, di mana warga tidak merasakan manfaat dari kegiatan penambangan batu bara.
Sebelumnya, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menantang Cak Imin untuk membuktikan klaimnya terkait hilirisasi industri yang dianggap ugal-ugalan. Luhut mengundang Cak Imin untuk mengunjungi proyek hilirisasi di Morowali, Sulawesi Tengah, sebagai upaya untuk membuktikan kebenaran klaim tersebut.
Luhut mengingatkan bahwa disseminasi informasi palsu dapat merugikan masyarakat, terutama dalam konteks kepemimpinan. Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, Luhut menyatakan, "Saya ingin mengundang Muhaimin untuk mengunjungi Weda Bay, Morowali, untuk melihat langsung. Melihat adalah percaya."