Semangka: Simbol Kuat Perlawanan Palestina dan Penindasan Israel

Semangka menjadi simbol perlawanan Palestina sejak 1960-an saat pengibaran bendera Palestina dilarang oleh Israel

Semangka: Simbol Kuat Perlawanan Palestina dan Penindasan Israel
Warna-warni semangka mencerminkan keberagaman dan kekuatan dalam persatuan dalam mencari keadilan dan perdamaian.

Cydem.co.id' Jakarta - Dukungan solidaritas global terhadap warga Palestina, terutama di Jalur Gaza yang menjadi pusat konflik, telah menciptakan ikon baru: semangka. Di tengah serangan Israel yang telah mengakibatkan ribuan korban di Palestina, media sosial dipenuhi dengan emoji semangka sebagai tanda dukungan dan perlawanan. Namun, pertanyaan yang muncul adalah bagaimana semangka menjadi simbol perlawanan Palestina?

Penggunaan semangka sebagai simbol perlawanan dimulai pada tahun 1960-an, saat pemerintah Israel melarang pengibaran bendera Palestina selama Perang Enam Hari dengan Mesir, Suriah, dan Yordania pada tahun 1967. Para aktivis Palestina mencari alternatif dan menemukannya dalam semangka. Selain karena ketersediaannya yang melimpah di seluruh Palestina, buah ini memiliki warna yang sesuai dengan bendera Palestina: daging semangka merah, kulit hijau-putih, dan biji hitam.

Pada saat itu, penggunaan semangka sebagai simbol perlawanan memiliki makna mendalam. Selain menunjukkan ketangguhan dan kesatuan warga Palestina di tengah penindasan, semangka juga dianggap sebagai bentuk kreativitas dalam menghadapi larangan pengibaran bendera. Demonstran Palestina membawa irisan semangka sebagai simbol kebanggaan nasionalisme, menggantikan bendera yang dilarang.

Namun, pada tahun 1980-an, pemerintah Israel mengambil langkah lebih jauh dengan melarang warna merah, putih, hijau, dan hitam - warna bendera Palestina. Para seniman Palestina melawan larangan ini, menggambarkan semangka dan menggunakan warna-warna tersebut dalam karya seni mereka sebagai bentuk protes terhadap pendudukan yang merampas hak-hak mereka.

Namun, setelah Perjanjian Oslo pada tahun 1993, yang mencakup pengakuan timbal balik antara Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina, larangan pengibaran bendera Palestina dicabut. Meskipun demikian, semangka tetap menjadi simbol perlawanan yang kuat, mengingatkan dunia bahwa warga Palestina tetap bersatu dan teguh meskipun penindasan terus berlanjut.

Semangka, sejak saat itu, tidak hanya menjadi buah lezat yang melambangkan musim panas, tetapi juga lambang ketahanan dan semangat perlawanan yang tak tergoyahkan dari warga Palestina di tengah ketidakadilan dan penindasan yang terus berlanjut.