Ridwan Kamil Dapat Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Golkar: Misi Politik atau Kepentingan Nasional?
Detail tawaran masuk kabinet bagi Ridwan Kamil belum diketahui meskipun telah dikonfirmasi oleh Dave Laksono
Cydem.co.id' Jakarta - Pada Jumat (23/2), gema politik tanah air kembali menggema ketika Ketua DPP Partai Golkar, Dave Laksono, mengumumkan bahwa partainya telah menugaskan Ridwan Kamil untuk maju pada Pilkada Jawa Barat atau DKI Jakarta 2024. Namun, keputusan tersebut ternyata diiringi dengan tawaran menarik lainnya bagi Ridwan Kamil – masuk ke dalam kabinet yang akan dibentuk oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, keduanya saat ini unggul dalam hasil quick count lembaga survei maupun real count KPU.
Sementara Dave Laksono menyampaikan bahwa tawaran tersebut masih di atas meja tanpa detail yang jelas, kabar tersebut menimbulkan tanda tanya besar di kalangan pengamat politik dan masyarakat. Apakah Ridwan Kamil akan mengambil kesempatan politik ini sebagai bagian dari misi politiknya ataukah sebagai langkah untuk melayani kepentingan nasional?
Menanggapi hal ini, anggota Komisi I DPR menahan diri untuk berspekulasi terlalu jauh tentang posisi Ridwan Kamil di kabinet mendatang, menganggapnya masih terlalu dini untuk membicarakan pembagian posisi menteri.
Dave Laksono juga menegaskan bahwa keputusan penentuan menteri akan bergantung pada Prabowo jika terpilih menjadi presiden, dan Golkar akan mendukung keputusan yang diambil.
Sementara itu, Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, mengungkapkan bahwa pembagian kekuasaan sudah dibahas sejak awal terbentuknya koalisi. "Kita sudah memiliki kesepakatan tentang pembagian kekuasaan sejak awal koalisi terbentuk," ujar Dasco.
Sebelumnya, Prabowo-Gibran unggul dalam hasil quick count Pilpres 2024. Namun, hasil resmi akan diumumkan oleh KPU pada 20 Maret mendatang, sehingga menjadikan situasi politik semakin menarik.
Dengan berbagai spekulasi dan pertanyaan yang muncul, publik akan terus mengikuti perkembangan selanjutnya, sambil bertanya-tanya apakah tawaran masuk kabinet bagi Ridwan Kamil akan menjadi langkah politik strategis ataukah hanya sebuah kebetulan dalam dinamika politik yang terus berubah.