Prabowo-Gibran Ungkap Rencana Program Makan Siang Gratis untuk Anak SD: Bertahap dan Menyentuh 82,9 Juta Anak

Program ini merupakan salah satu upaya nyata untuk meningkatkan kualitas hidup anak-anak Indonesia

Prabowo-Gibran Ungkap Rencana Program Makan Siang Gratis untuk Anak SD: Bertahap dan Menyentuh 82,9 Juta Anak
TKN memastikan program makan siang gratis langsung dilaksanakan begitu Prabowo-Gibran dilantik, tetapi bertahap.

Cydem.co.id' Jakarta - Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran telah mengungkapkan rencana ambisius untuk melaksanakan program makan siang dan susu gratis bagi anak-anak Sekolah Dasar (SD) di Indonesia. Dalam sebuah diskusi dengan media pada Senin (19/2), Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Drajad Wibowo, menjelaskan rincian program tersebut.

Menurut Drajad, program ini akan dilaksanakan secara bertahap setelah Prabowo dilantik menjadi presiden, dengan tujuan akhir menyentuh 82,9 juta anak selama periode lima tahun. Namun, pelaksanaannya tidak akan langsung menyasar seluruh jumlah tersebut setiap tahunnya.

"Kami akan melaksanakan program ini secara bertahap. Jadi tidak langsung memberikan manfaat kepada 82,9 juta anak setiap tahunnya," ungkap Drajad.

Program makan siang dan susu gratis ini dianggap berbeda dengan Program Keluarga Harapan (PKH), karena tidak hanya sekedar bantuan finansial bulanan, melainkan pemberian makanan langsung setiap hari untuk anak-anak SD.

"Tidak seperti program lain seperti PKH yang memberikan bantuan tiap bulan kepada 20 juta keluarga. Karena ini adalah pemberian makan gratis setiap hari, maka pendekatannya berbeda. Namun yang pasti, selama 5 tahun masa jabatan, 82,9 juta anak tersebut akan menerima manfaat secara penuh," jelasnya.

Untuk tahap awal atau tahun pertama masa jabatan, kemungkinan manfaat akan diberikan kepada 30 persen dari total sasaran. Terutama, anak-anak yang tinggal di daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T).

"Di tahun pertama, tidak semua akan mendapatkan manfaat secara langsung. Belum ada keputusan pasti, tetapi misalnya mungkin 40 persen pada tahun pertama, 80 persen pada tahun kedua (dari target yang ditetapkan), dan pada tahun ketiga mencapai 100 persen. Intinya, pada tahun 2029, 100 persen anak tersebut harus tercakup," tambahnya.

Untuk memastikan bahwa program ini mencapai sasaran yang tepat, kubu Prabowo sedang menyusun konsep pembagian dan pengawasan di lapangan. Hal ini bertujuan agar makanan yang diberikan benar-benar dinikmati oleh anak-anak SD.

"Mungkin akan diumumkan kepada masyarakat bahwa menu hari ini di provinsi tertentu adalah telur. Dengan demikian, ketika anak-anak makan, mereka benar-benar mendapatkan apa yang dijanjikan. Kami akan melakukan pengawasan dari masyarakat," jelasnya.

Sementara itu, anggaran untuk program ini akan disiapkan dari berbagai sumber penerimaan negara yang sebelumnya tidak terdeteksi oleh pemerintah. Namun, rincian lebih lanjut belum diungkapkan.

"Sebagian anggaran awal kemungkinan akan berasal dari belanja pemerintah pusat. Namun, rincian nilai masih dalam proses diskusi lebih lanjut hingga diumumkan oleh Pak Prabowo pada waktu yang tepat," tambahnya.

Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan anak-anak Indonesia, terutama mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu. Harapannya, dengan makan siang dan susu gratis, anak-anak dapat lebih fokus dan berprestasi dalam pendidikan mereka.