Program Makan Siang Gratis untuk Anak SD Akan Diluncurkan Secara Bertahap oleh Tim Prabowo-Gibran
Rencananya, penerima manfaat akan meningkat secara bertahap hingga mencapai 100 persen pada tahun 2029
Cydem.co.id' Jakarta - Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran telah mengumumkan rencana peluncuran program makan siang dan susu gratis untuk anak-anak SD. Dalam upaya memberikan manfaat maksimal bagi rakyat, program ini akan diterapkan secara bertahap. Simak informasi lengkapnya di bawah ini.
Dalam diskusi media yang digelar pada Senin (19/2), Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Drajad Wibowo, menjelaskan bahwa program ini akan segera dilaksanakan setelah Prabowo dilantik menjadi presiden, tetapi tidak secara penuh sekaligus. Drajad menyatakan, "Kami akan melaksanakan program ini secara bertahap. Jadi tidak langsung memberikan manfaat kepada 82,9 juta anak setiap tahunnya."
Program makan siang dan susu gratis ini ditujukan untuk 82,9 juta anak selama periode 5 tahun, dengan target mencapai 100 persen pada tahun 2029. Drajad juga membedakan kebijakan ini dengan Program Keluarga Harapan (PKH), yang memberikan bantuan kepada 20 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) setiap tahunnya. Program makan siang dan susu gratis akan diberikan setiap hari dalam bentuk makanan langsung, bukan dalam bentuk uang.
"Tidak seperti program lain seperti PKH yang memberikan bantuan tiap bulan kepada 20 juta keluarga. Karena ini adalah pemberian makan gratis setiap hari, maka pendekatannya berbeda. Namun yang pasti, selama 5 tahun masa jabatan, 82,9 juta anak tersebut akan menerima manfaat secara penuh," katanya.
Untuk tahap awal atau tahun pertama masa jabatan, kemungkinan manfaat akan diberikan kepada 30 persen dari total sasaran. Terutama, anak-anak yang tinggal di daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T). "Di tahun pertama, tidak semua akan mendapatkan manfaat secara langsung. Belum ada keputusan pasti, tetapi misalnya mungkin 40 persen pada tahun pertama, 80 persen pada tahun kedua (dari target yang ditetapkan), dan pada tahun ketiga mencapai 100 persen. Intinya, pada tahun 2029, 100 persen anak tersebut harus tercakup," ungkapnya.
Untuk memastikan bahwa program ini mencapai sasaran yang tepat, kubu Prabowo sedang menyusun konsep pembagian dan pengawasan di lapangan. Hal ini bertujuan agar makanan yang diberikan benar-benar dinikmati oleh anak-anak SD. "Mungkin akan diumumkan kepada masyarakat bahwa menu hari ini di provinsi tertentu adalah telur. Dengan demikian, ketika anak-anak makan, mereka benar-benar mendapatkan apa yang dijanjikan. Kami akan melakukan pengawasan dari masyarakat," jelasnya.
Sementara itu, anggaran untuk program ini akan disiapkan dari berbagai sumber penerimaan negara yang sebelumnya tidak terdeteksi oleh pemerintah. Namun, rincian lebih lanjut belum diungkapkan. "Sebagian anggaran awal kemungkinan akan berasal dari belanja pemerintah pusat. Namun, rincian nilai masih dalam proses diskusi lebih lanjut hingga diumumkan oleh Pak Prabowo pada waktu yang tepat," tambahnya.