Perkosa Wanita di Mobil Dinas, 2 Anak Pejabat Pemkab Gowa Diamankan Warga
Korban melaporkan kasus tersebut setelah kejadian
Cydem.co.id' Jakarta - Tiga pria dilaporkan melakukan pemerkosaan terhadap seorang gadis di dalam mobil dinas pemerintah Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Dua dari ketiga pelaku ternyata adalah anak dari pejabat setempat, memberikan dimensi tersendiri pada kasus ini.
Kejadian tragis ini terjadi pada Sabtu dini hari sekitar pukul 05.00 WITA, ketika korban, NMY (20), dihubungi salah satu pelaku yang mengajaknya bertemu di Makassar. Tanpa curiga, korban menerima ajakan tersebut dan bersama pelaku lainnya, pergi menuju Gowa menggunakan mobil dinas.
Dalam perjalanan, ketika korban hanya bersama salah satu pelaku di dalam mobil, kedua pelaku lainnya muncul dari balik bagasi dan melancarkan aksi pemerkosaan yang mengerikan. Setelah aksi keji itu terjadi, korban berteriak meminta pertolongan, dan warga sekitar segera mengepung mobil tersebut, membantu korban, dan melaporkan kejadian tersebut ke polisi.
Polisi segera bertindak dan berhasil menangkap ketiga pelaku. Selain itu, mobil dinas yang menjadi tempat terjadinya kejahatan juga diamankan untuk dijadikan barang bukti.
Keterangan dari Kasi Humas Polres Gowa, Ipda Udin Sibadi, mengungkapkan bahwa dua dari ketiga pelaku merupakan anak dari pejabat setempat. Hal ini tentu menambah kompleksitas kasus ini dan menimbulkan pertanyaan tentang tanggung jawab sosial dari orang tua terhadap perilaku anak-anak mereka.
Korban dilaporkan mengalami trauma berat akibat kejadian ini, sementara ketiga pelaku masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut oleh pihak berwajib. Respons dari masyarakat sangat penting dalam kasus semacam ini, untuk menegaskan bahwa tindakan kekerasan seksual tidak akan ditoleransi dalam masyarakat, tanpa memandang latar belakang pelaku.
Kasus ini juga mengingatkan akan pentingnya pengawasan terhadap penggunaan kendaraan dinas, serta perlunya pencegahan dan penanganan kasus kekerasan seksual secara lebih serius dan komprehensif. Semoga kasus ini dapat menjadi momentum bagi perubahan menuju masyarakat yang lebih aman dan adil bagi semua individu.