Wanita Muda Diperkosa Dua Anak Pejabat di Dalam Mobil Dinas

Tiga pria ditangkap karena memerkosa seorang gadis di dalam mobil dinas di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan

Wanita Muda Diperkosa Dua Anak Pejabat di Dalam Mobil Dinas
Ilustrasi pemerkosaan dengan pelaku anak pejabat di Gowa Sulawesi Selatan.

Cydem.co.id' Jakarta - Kasus pemerkosaan yang terjadi di dalam mobil dinas Pemerintah Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), mengejutkan warga setempat. Tiga pria telah ditangkap oleh pihak kepolisian, termasuk dua di antaranya adalah anak dari pejabat setempat. Kejadian tragis ini mengundang perhatian luas dari masyarakat sekitar.

Peristiwa ini berawal ketika seorang gadis, yang identitasnya dirahasiakan dengan inisial NMY (20), melaporkan kasus pemerkosaan yang dialaminya kepada pihak berwajib. Dua pelaku lainnya, berinisial UC (24) dan MR (24), juga turut diamankan dalam operasi polisi yang dilakukan secara cepat dan efisien.

Kepala Bagian Humas Polres Gowa, Ipda Udin Sibadi, mengkonfirmasi bahwa mobil dinas yang menjadi tempat kejadian tersebut telah diamankan untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut. Mobil tersebut merupakan kendaraan dengan nomor polisi DD 1724 B.

Insiden tragis ini terjadi pada dini hari sekitar pukul 05.00 WITA. Korban awalnya diajak bertemu oleh salah satu pelaku di Makassar, yang kemudian mengajaknya ke wilayah Gowa dengan menggunakan mobil dinas tersebut.

Menurut keterangan korban, awalnya hanya ada satu pelaku di dalam mobil. Namun, situasi berubah drastis ketika dua pelaku lainnya muncul dari bagasi mobil dan melakukan aksi pemerkosaan secara bergiliran.

Ketika korban berteriak minta tolong, warga sekitar segera mengamankan lokasi dan membawa korban ke kantor polisi. Korban, yang mengalami trauma berat, sedang mendapatkan perawatan dan dukungan yang diperlukan.

Dalam pemeriksaan awal, terungkap bahwa salah satu dari para pelaku sudah memiliki keluarga. Keterlibatan anak-anak dari pejabat setempat dalam kasus ini menimbulkan pertanyaan serius terkait priviledge dan akuntabilitas di kalangan elit.

Kasus ini menyoroti pentingnya penegakan hukum yang adil dan merata bagi semua warga, tanpa memandang latar belakang sosial atau kedudukan. Keberadaan anak pejabat di antara para pelaku juga menunjukkan bahwa persoalan kekerasan seksual tidak pandang bulu, dan setiap individu berhak atas perlindungan yang sama dari hukum.

Pihak berwenang tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan bahwa keadilan benar-benar ditegakkan dalam kasus ini. Masyarakat pun diharapkan untuk terus mendukung proses hukum yang berlangsung dan memberikan dukungan kepada korban agar dapat pulih dari traumanya dengan segera.