Marks and Spencer Meminta Maaf Setelah Kontroversi Iklan yang Diduga Merusak Bendera Palestina

Marks and Spencer merespons dengan menjelaskan bahwa itu adalah topi kertas Natal tradisional, bukan bendera Palestina, dan iklan itu direkam pada bulan Agustus sebelum eskalasi konflik

Marks and Spencer Meminta Maaf Setelah Kontroversi Iklan yang Diduga Merusak Bendera Palestina
Jenama fashion Marks and Spencer minta maaf usai merilis iklan yang dituding membakar bendera Palestina.

Cydem.co.id' Jakarta - Merek pakaian ternama asal Inggris, Marks and Spencer, menemui sorotan tajam dari netizen setelah merilis iklan di media sosial yang dituding mendukung Israel dan merusak bendera Palestina. Dalam iklan tersebut, seorang wanita terlihat memandang perapian yang memperlihatkan kertas berwarna hijau, merah, dan perak yang, menurut beberapa pengguna, mirip dengan warna bendera Palestina.

Iklan ini muncul di tengah-tengah ketegangan yang terus berlanjut antara Israel dan Palestina, di mana rakyat Palestina mengalami penderitaan akibat serangan Israel. Netizen dengan cepat menanggapinya, menyatakan ketidakpuasan mereka atas keputusan Marks and Spencer yang dirasa tidak sensitif terhadap situasi konflik yang sedang berlangsung.

Marks and Spencer segera merespons kritik dengan mengeluarkan permintaan maaf resmi. Mereka menjelaskan bahwa iklan ini sebenarnya merepresentasikan topi kertas Natal tradisional yang dibakar di perapian, bukan bendera Palestina. Perusahaan menyatakan bahwa iklan tersebut direkam pada bulan Agustus, beberapa bulan sebelum eskalasi konflik terbaru antara Israel dan Palestina yang dimulai pada Oktober.

Meskipun Marks and Spencer menjelaskan niat baik mereka, banyak pengguna media sosial tetap merasa gambar tersebut kontroversial dan tidak pantas. Beberapa netizen menyarankan perusahaan untuk lebih berhati-hati dalam memilih konten iklan, terutama di tengah situasi politik yang sensitif dan konflik berkepanjangan di Timur Tengah.

Kontroversi ini mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan besar dalam mempertahankan citra mereka di era media sosial, di mana setiap langkah mereka dapat dengan cepat diperiksa dan dievaluasi oleh masyarakat luas. Marks and Spencer, seperti perusahaan lainnya, harus tetap waspada terhadap sensitivitas dan persepsi publik dalam merencanakan dan mengimplementasikan kampanye iklan mereka untuk menghindari dampak negatif pada citra merek mereka.