Mahasiswa Usir Paksa Pengungsi Rohingya di BMA Aceh, Tangis Pengungsi Pecah

Mahasiswa di Aceh mengusir paksa 135 pengungsi Rohingya dari Gedung BMA, menimbulkan tangis dan kepanikan di antara pengungsi

Mahasiswa Usir Paksa Pengungsi Rohingya di BMA Aceh, Tangis Pengungsi Pecah
Para pengungsi Rohungya diusir paksa dari BMA Aceh.

Cydem.co.id' Jakarta - Ratusan Mahasiswa Tolak Pengungsi Rohingya mengangkut paksa para imigran dari Gedung Balee Meuseuraya Aceh (BMA) ke kantor Kemenkumham Aceh, Rabu (27/12). Demonstrasi di Gedung BMA berubah menjadi insiden kontroversial saat massa memasuki tempat penampungan pengungsi Rohingya, mengejutkan dan menakuti mereka.

Pantauan CNNIndonesia.com mencatat bahwa awalnya massa hanya memberikan orasi untuk meminta pengungsi keluar, namun situasi berubah saat koordinator lapangan mahasiswa bernegosiasi dengan petugas. Massa yang berada di belakang tiba-tiba berlari menuju tempat pengungsi Rohingya, melakukan tindakan kekerasan seperti menarik paksa, melempar botol air mineral, dan menendang barang di sekitar.

Etnis Rohingya yang dikepung terdiam, menangis, bahkan meminta ampun. Upaya petugas kepolisian dan Satpol PP untuk mengendalikan massa tidak berhasil. Setelah sekitar 30 menit di dalam basement, mahasiswa berhasil mengeluarkan pengungsi menuju mobil truk yang disediakan.

Pengungsi Rohingya, terdiri dari anak-anak, pria, dan wanita, dibawa ke kantor Kemenkumham Aceh yang berjarak 1 kilometer dari BMA. Aksi ini dilakukan oleh mahasiswa dari kampus Al Washliyah, Universitas Abulyatama, dan Bina Bangsa Getsempena, dengan alasan menolak keberadaan Rohingya karena tingkah laku yang dianggap buruk.

Muhammad Khalis, korlap aksi dari Abulyatama, menyatakan dukungannya terhadap aspirasi masyarakat yang menolak pengungsi Rohingya di Aceh. Mereka menuntut agar pengungsi segera dipindahkan atau dipulangkan ke negaranya. Khalis menyebut bahwa masyarakat Aceh sebelumnya menerima Rohingya dengan lapang dada atas dasar kemanusiaan, namun kini menolak karena dianggap mencari pekerjaan bukan sebagai pengungsi.

"Hari ini kesannya seperti ada permainan. Sudah ada yang jadi tersangka kasus penyelundupan manusia," ujar Khalis. Hingga pukul 17:00 WIB, massa mahasiswa masih memadati kantor Kemenkumham Aceh, mendesak pihak terkait untuk bertindak terkait situasi pengungsi Rohingya yang jumlahnya mencapai 135 orang, mendarat pada 10 Desember 2023 di pesisir Kabupaten Aceh Besar.