Hasto PDIP Klaim Kades di Sulawesi Diintimidasi agar Coblos Capres Tertentu

PDIP menerima laporan intimidasi yang tersebar merata di berbagai daerah, tidak hanya di Jawa

Hasto PDIP Klaim Kades di Sulawesi Diintimidasi agar Coblos Capres Tertentu
Hasto Kristiyanto mengklaim ada tindakan intimidasi terhadap kepala desa di Sulawesi agar memilih pasangan capres-cawapres tertentu di Pilpres 2024.

Cydem.co.id' Jakarta - Intimidasi politik terhadap kepala desa di Sulawesi telah menjadi sorotan, dengan Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, mengungkapkan keprihatinan serius terhadap praktik ini. Laporan-laporan tentang tekanan terhadap kepala desa untuk memilih pasangan calon presiden dan calon wakil presiden tertentu dalam Pilpres 2024 telah menimbulkan kecaman luas.

"Saya di Sulawesi ini menemukan berbagai bentuk intimidasi, termasuk kepada desa. Ada yang menggunakan instrumen dana desa, kemudian ada oknum-oknum aparat hukum yang melakukan tekanan kepada kepala desa, lalu mengatakan, 'Masih mau tidur sama istrinya, tidak?'" kata Hasto di Sekretariat TPD Ganjar-Mahfud Sulawesi Selatan.

Bentuk intimidasi tersebut, menurut Hasto, merupakan tindakan yang tidak pantas. Dia menegaskan bahwa tindakan intimidasi semacam itu akan menemui perlawanan dari rakyat. "Itu kan suatu bentuk intimidasi. Kalau masih mau, ya artinya harus dukung, jangan dukung yang itu, dukung yang itu. Ini kan sesuatu yang tidak baik. Jadi, intimidasi pastikan mendapatkan kekuatan perlawanan dari rakyat," jelasnya.

Tidak hanya kepala desa, Hasto juga menyebut bahwa sejumlah pejabat kepala daerah juga mengalami tekanan untuk mendukung capres-cawapres tertentu. "Kami banyak menerima laporan Pj kepala daerah mencoba diarahkan, kepala desa, bahkan jurnalis juga diintimidasi," ungkapnya.

Hasto menambahkan bahwa meskipun intimidasi semakin meningkat, pihaknya tidak akan mundur dalam memperkuat dukungan dari akar rumput. "Kami menerima laporan secara random. Yang penting ketika ada laporan, terus bergerak tidak takut turun ke bawah memperkuat akar rumput karena tidak ada yang bisa mengalahkan kekuatan pergerakan rakyat. Prinsip yang diyakini oleh Ganjar Mahfud," pungkasnya.

Laporan tentang intimidasi politik ini menarik perhatian publik dan mengundang kecaman luas terhadap praktik yang mengganggu demokrasi. Sementara itu, PDIP bersikeras untuk terus memperkuat dukungan bagi pasangan Ganjar-Mahfud dalam persiapan menuju Pilpres 2024, meskipun dihadapkan pada tantangan dan tekanan politik yang tidak terpuji.